Abstract
Infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus (S. aureus) menjadi tantangan besar dalam dunia medis karena resistensi bakteri terhadap antibiotik konvensional. Akibatnya, pengobatan alternatif diperlukan, salah satunya adalah penggunaan bahan alami yang memiliki sifat antibakteri. Studi ini menyelidiki sifat antibakteri α-mangostin ekstrak kulit buah manggis ( Garcinia mangostana L.) terhadap S. aureus dalam isolat klinik. Untuk mengetahui seberapa efektif antibakteri α-mangostin, penelitian ini menggunakan uji dilusi atau uji minimum inhibitory concentration (MIC). Menurut hasil penelitian, α-mangostin memiliki aktivitas antibakteri yang signifikan terhadap isolat klinik S. aureus, dengan MIC 3.261 ug/mL, sementara MIC amoxicillin adalah 104.375 ug/mL. MIC menunjukkan bahwa, pada konsentrasi rendah, α-mangostin dapat menghentikan pertumbuhan S. aureus. Sedangkan hasil kombinasi menunjukan reduksi yang bermakna yaitu ekstrak kulit buah manggis 0.815 ug/mL dan amoxicillin 26.093 ug/mL. Kesimpulan dari penelitian ini adalah α-mangostin dari ekstrak manggis (Garcinia mangostana L) dapat berfungsi sebagai antibakteri alami yang dapat menghentikan pertumbuhan S. aureus dan dapat menjadi solusi dalam eradikasi penyakit infeksi bakteri yang resisten terhadap antibiotik.
Published Version
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have