Abstract

Program pembiayaan Ultra Mikro (UMi) sebagai salah satu kredit program pemerintah untuk membantu akses layanan pembiayaan UMKM, menghadirkan inovasi penyaluran secara digital kepada pelaku UMKM di indonesia. Untuk mewujudkan inovasi tersebut, pemerintah melakukan kerjasama dengan penyedia jasa uang elektronik dalam meningkatkan kapabilitas PIP dalam menyalurkan pembiayaan UMi secara digital. Akan tetapi penyaluran digital tersebut masih menghadapi hambatan dalam penyaluran pembiayaan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tantangan pada penyaluran program pembiayaan UMi melalui uang elektronik. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara serta analisis dokumen. Beberapa tantangan yang dihadapi adalah integrasi sistem, limit saldo dan ekosistem uang elektronik. Tantangan-tantangan tersebut kemudian dipetakan dengan tiga faktor yang mempengaruhi efektifitas kolaborasi pada extended enterprise. Penelitian ini juga memberikan rekomendasi menggunakan model ABC untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut. Rekomendasi yang diberikan meliputi pembuatan unit khusus, penyusunan kebijakan organisasi hingga peningkatan fitur dan modul pada sistem.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call