Abstract

Intisari
 Maksud dan tujuan tulisan ini ialah mengetahui apa makna yang terkandung dari tradisi bebaritan dan bagaimana tradisi bebaritan tetap bertahan di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang kian modern. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian diperoleh melalui proses wawancara dan observasi. Selanjutnya, data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan analisis data kualitatif yang meliputi empat tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Tradisi bebaritan sendiri dilakukan di sepanjang jalan perempatan Dukuh Cikamuning hingga jalan menuju mushala dekat umah gedhe. Hasil penelitian menyimpulkan jika tradisi bebaritan adalah tradisi yang dilakukan masyarakat sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki yang telah diberikan-Nya dan juga sebagai bentuk penolak bala. Eksistensi dari tradisi bebaritan sendiri tak lepas dari peran masyarakat sekitar yang selalu antusias dalam mengikuti setiap rangkaian kegiatan pada tradisi bebaritan. Disamping itu, semangat yang tinggi dalam menjalankan dan melestarikan warisan turun-temurun itu juga menjadi faktor pendorong bertahannya tradisi bebaritan yang hanya diperingati sebanyak satu kali dalam setahun.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call