Abstract

Lots of people believe that multilateral liberalization will reduce Indonesia capability to maintain national food security, especially for rice and sugar. However, this study that use multiregression analysis with dummy variabel and GTAP found that import of rice and sugar increase due to lack of capability to fulfill national consumption. Therefore, Indonesia must increase its rice and sugar productivity to fulfill national food security in liberalization regime.Keywords : Trade Liberalization, Food Security, Multiregression, GTAP Model

Highlights

  • Lots of people believe that multilateral liberalization will reduce

  • Global Trade Analysis Project (GTAP) found that import of rice and sugar increase

  • Policy Paper Series on The Impact of the Economic Crisis on the Forestry Sector in Indonesia, a CSIS-John D and Catherine T

Read more

Summary

Pendahuluan

Meningkatnya keterkaitan industri yang berasal dari beberapa negara sebagai dampak kegiatan merger internasional dan akuisisi menyebabkan dibutuhkannya kebijakan perdagangan yang relatif sama. Susastro (2004) menemukan bahwa liberalisasi merupakan salah satu langkah efektif dalam meningkatkan daya saing nasional di pasar global. Salah satu langkah integrasi dengan cakupan terluas dan mungkin akan memberikan dampak terbesar bagi Indonesia adalah liberalisasi dalam fora multilateral melalui keanggotaan Indonesia sebagai anggota World Trade Organization (WTO). Bagaimanakah Indonesia menyikapi dampak liberalisasi tersebut untuk dapat meningkatkan kinerja sektor pertanian dalam memenuhi ketahanan pangan?. Kajian ini berusaha untuk menjawab permasalahan tersebut dengan menggunakan: Pertama, data perdagangan yang diterbitkan oleh Statistik Indonesia maupun devisi statistik dari Food and Agriculture Organization (FAO) untuk menganalisa lonjakan impor produk pertanian di Indonesia. Berdasarkan model tersebut dibangun persamaan 1 untuk memprediksi dampak perubahan kinerja perekonomian khususnya GDP, dan liberalisasi terhadap impor produk beras dan gula nasional sebagai berikut :. Adapun simulasi yang dilakukan terdiri simulasi A, yaitu dampak liberalisasi yang sudah terjadi antara Indonesia dengan sesama negara ASEAN yang dikenal dengan ASEAN Free Trade Agreement (AFTA), Korea ASEAN Free Trade Agreement (KAFTA) dan Indonesia Jepang Economic Partnership Agreement (IJEPA). Selanjutnya dilakukan simulasi B yaitu simulasi A ditambah dengan prediksi dampak liberalisasi sesuai perjanjian WTO

Studi Terkait Negosiasi WTO
Perlakuan Spesial dan Berbeda bagi Negara Berkembang dalam Negosiasi WTO
Perubahan Luas Areal Padi dan Gula
Produksi Beras dan Gula
Konsumsi Beras dan Gula Tebu
Korelasi Impor dan Produksi Beras
Korelasi Impor dan Konsumsi Gula
Dampak Liberalisasi Terhadap Surplus Perdagangan dan Kesejahteraan
Simulasi Liberalisasi WTO
Dampak Liberalisasi Terhadap Produksi Nasional
Dampak Liberalisasi terhadap Perubahan Impor Indonesia
Kesimpulan
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call