Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan matematika dari perspektif neurosains dan upaya mengatasinya pada proses pembelajaran matematika. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, melibatkan 25 siswa kelas VII SMP Negeri 03 Mempawah Hulu. Data diperoleh melalui studi pustaka untuk memahami faktor-faktor neurosains yang memengaruhi kecemasan matematis siswa. Selanjutnya, tingkat kecemasan matematika diukur menggunakan kuesioner tertutup yang disebar melalui Google Form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa (57%) mengalami tingkat kecemasan matematika sedang. Gejala kecemasan yang dominan terjadi pada aspek fisiologis (67,75%), terutama ditandai dengan peningkatan detak jantung selama pembelajaran matematika. Secara afektif, siswa cenderung merasakan rasa gelisah (60%), sementara dari segi kognitif, banyak yang merasa tidak yakin terhadap kemampuan diri mereka (61,75%). Faktor-faktor penyebab kecemasan matematika menurut siswa melibatkan peran guru dan lingkungan belajar. Dari perspektif neurosains, kecemasan matematika dapat dijelaskan melalui aktivitas korteks prefrontal, amygdala, dan basolateral amygdala (BLA) dalam otak. Ketidakpercayaan diri dan ketakutan terhadap kegagalan terkait dengan aktivitas saraf amygdala yang berlebihan, sementara gejala afektif dan fisiologis terkait dengan respons hormonal dan motorik dari basolateral amygdala (BLA). Saran bagi guru agar mengembangkan metode pengajaran matematika yang inovatif dan menarik. Sedangkan sekolah perlu memberikan dukungan yang memadai dalam hal sarana dan prasarana.Kata Kunci: Kecemasan Matematika, Neurosains, Pembelajaran Matematika

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call