Abstract
Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi sangat dianjurkan untuk kesehatan bayi dan ibu. Namun, ibu bekerja sering menghadapi kendala dalam memenuhi target ASI eksklusif akibat keterbatasan kebijakan dan dukungan di tempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau berbagai kebijakan yang memengaruhi pemberian ASI eksklusif pada ibu pekerja. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan mengumpulkan data dari berbagai artikel ilmiah terkait undang-undang kesehatan, kebijakan cuti melahirkan, dan fasilitas menyusui di tempat kerja. Hasil menunjukkan bahwa negara-negara dengan kebijakan cuti melahirkan yang lebih panjang dan fasilitas menyusui yang memadai memiliki tingkat keberhasilan ASI eksklusif yang lebih tinggi. Di sisi lain, negara-negara dengan dukungan yang minim, seperti kebijakan cuti yang singkat dan fasilitas yang tidak memadai, menunjukkan prevalensi ASI eksklusif yang rendah. Kesimpulannya, peningkatan kebijakan dan dukungan menyusui di tempat kerja dapat memfasilitasi praktik ASI eksklusif bagi ibu pekerja.
Published Version
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have