Abstract

Anak tunarungu menunjukan kesulitan mendengar dari katagori ringan sampai berat, di golongkan ke dalam kurang dengar dan tuli. Tunarungu memerlukan media pembelajaran dengan menunjukan foto-foto dan video untuk memperkaya kosa kata bahasa isyarat dalam aktivitas pembelajaran. Karakteristik anak tunarungu dari segi fisik tidak memiliki karakteristik yang khas, karena secara fisik anak tunarungu tidak mengalami gangguan yang terlihat. aktivitas belajar anak tunarungu dapat sangat bervariasi tergantung pada tingkat pendengarannya dan kemampuan belajar anak, serta lingkungan mereka. Karakteristik pada anak berkebutuhan khusus seperti tunarungu ialah memiliki kesulitan dalam komunikasi tetapi seringkali memiliki kemampuan komunikasi visual yang kuat, seperti bahasa isyarat, dalam pembelajaran mereka juga memerlukan bantuan dalam belajar. Penelitian ini telah dilakukan dengan menggunakan penelitian kualitatif deskriptif yang menggunakan metode observasi dan wawancara yang dilakukan di sekolah, penulis mengambil populasi 9 orang anak dan sampel 5 yang bersekolah di salah satu SLB yang ada di Banda Aceh yang mengidap tunarugu. Subjek yang di amati ada 5 orang anak yang mengalami kelaianan tunarungu. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana karakteristik anak tunarungu dalam proses pembelajaran di sekolah SLB-B YPAC Banda Aceh.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.