Abstract

Kadar air dalam biji kakao dianggap penting dalam menentukan kualitas dan aroma produk kakao. Proses penyangraian, terutama variasi waktu penyangraian, menjadi fokus utama dalam mengontrol kadar air dalam biji kakao. Meskipun telah banyak penelitian yang dilakukan mengenai efek parameter penyangraian pada berbagai bahan pangan, penelitian yang mengeksplorasi karakteristik biji kakao setelah penyangraian dengan durasi yang berbeda masih dianggap kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan pengetahuan ini dengan menganalisis kadar air dalam biji kakao yang diberi perlakuan penyangraian dengan variasi waktu. Metode penelitian melibatkan penggunaan biji kakao varietas Forestero yang telah difermentasi dan dikeringkan, serta penyangraian menggunakan suhu awal 135°C dengan durasi 0, 10, 14, dan 18 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan kadar air biji kakao mencapai titik optimal setelah 14 menit penyangraian, di mana penambahan waktu penyangraian lebih lanjut tidak menghasilkan penurunan yang signifikan dalam kadar air. Analisis statistik menegaskan bahwa perlakuan penyangraian selama 10, 14, dan 18 menit menghasilkan hasil yang serupa secara statistik. Temuan ini memberikan wawasan bagi industri kakao untuk mengoptimalkan proses penyangraian guna mencapai tingkat kelembaban yang diinginkan, sambil berkontribusi pada pemahaman ilmiah yang lebih luas tentang pengolahan biji kakao. Implikasi praktis dari penelitian ini dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produk, sementara kontribusinya terhadap pemahaman teoretis tentang perkembangan flavor kakao dapat menginspirasi penelitian lebih lanjut dalam bidang ini

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.