Abstract

As an intermediary institution, bank has a very vital role in the economic development of a country so bank has to operate efficiently. The efficiency analysis can be conducted with the three approaches, namely cost efficiency, profit efficiency, and alternative profit efficiency. The three approaches can measured with two methode, parametric and non parametric. By using parametric methode (Distribution Free Approach), cost efficiency of 107 commercial banks operating for 10 years (2002- 2011), the average cost efficiency of banks in Indonesia is 0.6729. While the average value of the profit efficiency in Indonesian banks is 0.96363 or more efficient than cost efficiency. The score of alternative profit efficiency Indonesian banks is 0.965957. The cost efficiency of commercial banks on average have no strong correlation with all financial ratios of banks. The profit efficiency have a strong relationship with financial ratios ROA and BOPO. Financial performance of the bank's ROE ratio has a moderate correlation with the level of profit efficiency. While the level of alternative profit efficiency have a strong relationship with financial performance ratios ROE, ROA, and ROA. NIM ratio has a low relationship with alternative profit efficiency. Keyword: Distributin Free Approach, Cost Efficiency, Profit Efficiency, and Alternative Profit Efficiency.

Highlights

  • As an intermediary institution, bank has a very vital role in the economic development of a country so bank has to operate efficiently

  • Variabel yang digunakan untuk pendekatan Cost Efficiency dan Alternative Profit Efficiency dalam dilihat dalam Tabel 4

  • Jika dilihat dari sisi efisiensi keuntungan maka secara rata-rata efisiensi keuntungan memiliki hubungan yang relatif kuat dengan rasio keuangan Return on Asset (ROA) dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Read more

Summary

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian bank di Indonesia saat ini masih merujuk pada Undang-undang (UU) Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan (Sekretariat Negara, 1998). Fungsi biaya dengan pendekatan DFA dapat dituliskan dalam bentuk di bawah ini: Dimana C adalah variabel biaya, w adalah variabel harga input, y adalah kuantitas output, z adalah kuantitas fixed netputs, v adalah kondisi lingkungan, uc adalah faktor inefisiensi, sedangkan εC menggambarkan random error. Fungsi keuntungan dengan pendekatan DFA dapat dituliskan dalam bentuk di bawah ini: Dalam fungsi keuntungan hampir semua variabel sama dengan variabel pada fungsi biaya kecuali π yang menggambarkan variabel keuntungan, dan p yang menggambarkan variabel harga output. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan laporan keuangan bank yang berlaku di Indonesia dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2011. Sedangkan variabel yang digunakan untuk pendekatan Cost Efficiency dan Alternative Profit Efficiency relatif sama hanya beda dalam variabel depdendennya. Variabel yang digunakan untuk pendekatan Cost Efficiency dan Alternative Profit Efficiency dalam dilihat dalam Tabel 4

Dependen
10 Independen Enviromental Performing NPL
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call