Abstract

Jenis tanaman yang umum digunakan di Hutan Tanaman Industri (HTI) sebagai bahan baku pulp dan kertas adalah Eucalyptus pellita. Bibit berkualitas E. pellita salah satunya diproduksi dari klon unggul dengan perbanyakan secara vegetatif, yakni stek pucuk. Terdapat hasil penelitian yang menunjukkan bahwa perbanyakan klon tertentu memiliki nilai keberhasilan hidup tertinggi dengan perlakuan tanpa menggunakan hormon tambahan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian perbanyakan bibit stek E. pellita tanpa menggunakan hormon. Hasil analisa fisiologi stek pucuk E. pellita menunjukkan setiap parameter yang diamati yakni kandungan hormon IAA, nilai C-organik, dan nilai N yang diamati menunjukkan hasil yang tidak linear dengan perlakuan umur tunas. Hasil pengukuran panjang tunas, jumlah node, dan jarak antar node menunjukkan nilai yang linear dengan perlakuan umur tunas. Hasil pengamatan total hidup (Survival Rate), total berakar dan bertunas menunjukkan perlakuan umur tunas 18 hari memiliki nilai terendah dibandingkan perlakuan lain. Pada umur 2 MST menunjukkan perlakuan umur tunas 21 hari memiliki kemampuan pertumbuhan akar paling cepat dibandingkan perlakuan lain. Berdasarkan hasil pengukuran tinggi dan diameter umur 12 MST menunjukkan perlakuan tunas umur 21 hari memiliki pertumbuhan dan Survival Rate terbaik sehingga dapat menjadi dasar penentuan umur tunas dalam produksi bibit klon 148 skala operasional. Kata kunci: E. pellita, fisiologi, perbanyakan, hormon

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call