Abstract
Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) merupakan rumah yang tidak memenuhi persyaratan dari segi keselamatan bangunan, kecukupan minimum luas bangunan dan kesehatan penghuni. Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) merupakan suatu program dari pemerintah khususnya dari kantor desa/kelurahan untuk memberi bantuan dana pembangunan rumah bagi rakyat miskin. Namun pada realisasinya masih sering dijumpai dana bantuan dari pemerintah masih kurang bahkan tidak tepat sasaran kepada penduduk tidak mampu yang memenuhi kriteria-kriteria sebagai syarat penerima bantuan dana Rumah yang tidak layak huni. Ini adalah salah satu bentuk perhatian dari pemerintah kepada rakyat miskin. Pihak Kantor desa/kelurahan akan mengajukan proposal pembangunan rumah tidak layak huni yang berisikan data-data jumlah data penduduk yang berjumlah 5799 Jiwa (1847 Kepala Keluarga) dan 93 kepala keluarga yang harus mendapatkan bantuan beserta jumlah dana bantuan yang kemudian akan dilaporkan ke pemerintahan pusat. Selanjutnya dicermati tentang kriteria-kriteria khusus bagi keluarga/masyarakat yang menempati rumah tidak layak huni (RTLH), Adapun Kriteria rumah tidak layak huni (Kerusakan Rumah, Kondisi Atap, Kondisi Dinding, Penghasilan perulan, Kondisi Lantai dan Bukti Kepemilikan). Sebelum bantuan dana pembangunan diberikan, pendataan mengenai kondisi rumah dan warga harus dilakukan terlebih dahulu oleh para perangkat desa/lurah yang khusus menangani bagian ini atau petugas survei. Penilaian Rumah Tidak Layak Huni tersebut masih berdasarkan perhitungan secara manual. Pertama-tama pengumpulan data terlebih dahulu menurut Kartu Keluarga miskin, kemudian dihitung secara manual dengan melihat kategori miskin absolut atau miskin produktif, setelah data terkumpul petugas kembali ke lokasi untuk melihat secara langsung keadaan kondisi rumah rumah tidak layak huni. Sehingga sering terjadi kesalahan dalam mengolah data karena banyaknya data yang terkumpul. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, pegawai yg ada di kelurahan Cikeusik Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang, membutuhkan suatu program atau aplikasi khusus SPK (Sistem Pendukung Keputusan) menggunakan metode SAW (Simple Additive Weighting) agar dapat membantu untuk mendapatkan informasi yang cepat dan akurat dalam mengambil keputusan
Published Version
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have