Abstract

BPJS Kesehatan mengalami berbagai tantangan dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), termasuk menjalankan sistem rujukan. Menurut temuan National Health Account tahun 2018, biaya belanja kuratif mencapai 69,1%. Case Mix Index (CMI) menjadi tolak ukur kinerja rumah sakit di luar negeri tetapi rumah sakit Indonesia belum menggunakannya. Tahun 2019, BPJS Kesehatan menguji coba CMI pada 30 rumah sakit. Penelitian menggunakan data sampel tahun 2019-2020 berdasarkan provinsi, tipe rumah sakit, dan kepemilikan. Metode yang digunakan yaitu uji anova, T-independen, regresi linear, dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan penurunan kasus pada tahun 2019-2020. CMI tertinggi berada pada regional 1, rumah sakit A, dan swasta. Nilai koefisien beta proporsi jenis kelamin laki-laki, usia lansia, peserta PBI APBD, dan kelas 1 lebih besar terhadap CMI. CMI rawat inap tahun 2019 berhubungan dengan regional, tipe rumah sakit, kepemilikan rumah sakit, proporsi anak, proporsi produktif, proporsi lansia, proporsi BP, proporsi PBI APBN, proporsi PBI APBD, proporsi PBPU, dan proporsi kelas 1. CMI rawat inap tahun 2020 berhubungan dengan regional, tipe rumah sakit, kepemilikan rumah sakit, proporsi laki-laki, proporsi perempuan, proporsi anak, proporsi produktif, proporsi lansia, proporsi BP, proporsi PBI APBN, proporsi kelas 1, dan proporsi kelas 3. Diharapkan pemerintah mempercepat pemerataan pelayanan kesehatan dan BPJS Kesehatan memonitor CMI rumah sakit.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call