Zero Energy Cool Chamber (ZECC) merupakan salah satu teknologi penanganan pascapanen yang ramah lingkungan dan murah, serta dapat digunakan untuk menyimpan buah-buahan dan sayur-sayuran setelah dipanen. Suhu dan RH yang terbentuk pada sistem penyimpanan ZECC sangat dipengaruhi oleh bahan dinding yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kombinasi pasir dan zeolit (sebagai media evaporasi) terhadap suhu dan RH yang terbentuk pada sistem penyimpanan ZECC dan menentukan kombinasi pasir dan zeolit yang terbaik untuk penyimpanan sayuran segar. ZECC yang dibangun berukuran 100 (P) x 100 (L) x 50 (T) cm. Perlakuan bahan dinding ZECC yang dikaji adalah 100% pasir (Z1), 75% zeolit dan 25% pasir (Z2), 50% zeolit dan 50% pasir (Z3). Jenis komoditas yang digunakan untuk menguji kinerja ZECC adalah tomat dan selada. Parameter mutu yang diukur selama penyimpanan adalah kadar air, tekstur, warna, TPC dan organoleptik. Hasil penelitian didapatkan suhu yang terbentuk di dalam ZECC setelah diberi beban berupa tomat dan selada lebih rendah dan konstan dibandingkan dengan suhu luar sepanjang penyimpanan, demikian juga dengan RH di dalam lebih besar dibandingkan dengan RH luar. Rata-rata suhu didalam dan diluar ZECC masing-masing adalah 23.47°C dan 29.53°C, sedangkan Rata-rata RH ZECC didalam dan diluar masing-masing adalah 98.53% dan 69.04%. Suhu dan RH pada ketiga ZECC (Z1, Z2, Z3) tidak berbeda nyata secara statistik, namun perubahan mutu yang paling rendah baik untuk tomat maupun selada air adalah Z3 (50% pasir+50 zeolit). Hasil organoleptik menyatakan bahwa selada masih diterima panelis sampai hari ke 6 dan tomat hingga hari ke 14 penyimpanan.