Pengaruh Perbedaan Mulsa Organik dan Konsentrasi POC NASA terhadap Pertumbuhan dan Hasil Terong Ungu (Solanum melongena L.). Selama tujuh bulan, yaitu tanggal 10 Maret hingga 3 September, penelitian dilakukan di Desa Tapis, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser. Dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dua faktor yang diulang sebanyak tiga kali, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pemberian konsentrasi POC NASA dan jenis mulsa organik yang berbeda. Perlakuan konsentrasi POC NASA yang berbeda-beda, yang terbagi dalam tiga taraf yaitu pl (tanpa POC NASA), P2 (20 cc/10 liter air), dan P3 (20 cc/20 liter air), merupakan faktor pertama. Faktor kedua adalah cara berbagai jenis mulsa organik diolah, dan ini termasuk. Pemberian konsentrasi POC NASA, menurut temuan penelitian, berpengaruh nyata terhadap metrik yang diukur, seperti rata-rata bobot buah per tanaman sampel pada panen 1, 2, 3, 4, dan 5, serta bobot buah per plot dan hektar pada panen 1, 2, 3, 4, dan 5. panen ke 1, 2, 3, dan 4. Kemudian pada panen kelima berpengaruh nyata terhadap karakteristik bobot tanaman per sampel. Pada saat yang sama, penerapan berbagai jenis mulsa organik menunjukkan dampak yang signifikan terhadap parameter-parameter yang dicatat, seperti berat buah per sampel tanaman pada panen kelima, berat buah per petak pada panen kelima, dan berat buah per hektar pada panen kelima. Selain itu, perlakuan pertumbuhan tanaman terong ungu terbaik dicapai dengan menggabungkan perlakuan konsentrasi POC NASA dengan mulsa organik konsentrasi 40cc/20 liter air dan menggunakan mulsa jenis jerami padi. Sementara itu, perlakuan interaksi antara konsentrasi POC NASA dan berbagai jenis mulsa organik tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap seluruh metrik yang dievaluasi.