Masalah emosi dan perilaku terhadap anak merupakan masalah yang cukup serius, salah satunya berdampak terhadap kesehatan jiwa, terlebih bagi anak yang menderita penyakit kronis, diantaranya penyakit TB (Tuberculosis) hingga dapat menyebabkan terganggunya produktivitas serta kualitas hidup termasuk pendidikan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masalah emosi dan perilaku pada penderita TB anak di Wilayah Puskesmas Jakarta Pusat dan Puskesmas Jakarta Timur. 
 Desain penelitian ini adalah potong lintang pada 91 penderita TB anak di tahun 2019 yang diukur dengan menggunakan Strength and Dfficulties Questionary (SDQ).
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sebanyak 44% dari seluruh subjek penelitian adalah usia sekolah dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Skor SDQ untuk masalah dan perilaku penderita TB pada anak dengan 3 kelompok usia, yaitu : tingkah laku dengan proporsi abnormal sebesar 75 anak (yang tertinggi pada kelompok usia pra sekolah: 41,5%) dan teman sebaya didapatkan proporsi yang abnormal sebesar 75 anak ( dengan kelompok usia tertinggi pada kelompok usia sekolah: 44%), serta skor kesulitan, proporsi terbesar adalah pada kondisi abnormal, yaitu pada 39 anak (usia sekolah yang terbesar; yakni 40%) . Skor SDQ berdasarkan hubungan masalah dan perilaku penderita TB pada anak dengan jenis kelamin, yaitu : lelaki lebih banyak mengalami masalah hubungan dengan kesulitan (51,2%) , sedangkan anak perempuan lebih banyak mengalami masalah yang berhubungan dengan tingkah laku (57,6%), teman sebaya (53,3%) dan masalah kekuatan/prososial (54,5%). Analisis distribusi skor masalah dan perilaku penderita TB pada anak dengan kovariat ( Status Gizi, Riwayat kontak dan Status TB), yaitu : untuk masalah tingkah laku didapatkan proporsi abnormal terbesar baik terhadap status gizi normal (89,4%), riwayat kontak serumah (57,6%) dan status TB negatif (80,3%) dan untuk masalah hubungan dengan teman sebaya didapatkan proporsi yang abnormal terbesar baik terhadap status gizi normal (92%), riwayat kontak serumah (60%) dan status TB negatif (84%) serta masalah dan perilaku yang berhubungan dengan kesulitan didapatkan proporsi terbesar adalah pada kondisi abnormal baik terhadap status gizi normal (89,9%), riwayat kontak serumah (60%) dan status TB negatif (80%) 
 Kesimpulan:Penderita TB anak terbanyak adalah laki-laki namun berdasarkan skor SDQ yang abnormal terbesar adalah responden berjenis kelamin perempuan dengan proporsi abnormal terjadi kelompok usia pra sekolah – sekolah, yaitu untuk masalah tingkah laku, hubungan teman sebaya. dan prososial sedangkan laki-laki hanya pada masalah terkait dengan kesulitan dalam bersosialisasi saja. Proporsi terbesar abnormal pada analisis distribusi skor masalah dan perilaku penderita TB pada anak dengan kovariat ( Status Gizi, Riwayat kontak dan Status TB), yaitu : untuk masalah tingkah laku teman sebaya dan skor kesulitan
Read full abstract