This article will discuss mustahik zakat, who are the groups who will receive "mustahik" zakat, and what are the conditions for recipients (mustahik) zakat and who are not entitled to receive zakat in era society 5.0. Mustahik zakat is people who are entitled to receive zakat assets. Groups of zakat recipients, namely, needy, poor, who organize and deliver, converts, slave servants, people in debt, fi Sabilillah, and traveling (Ibnu Sabil). We conducted literature studies, and descriptive analysis approaches the theory and reality in distributing zakat from various thought reviews schools. According to Imam Syafi'i, people who are in debt are also entitled to receive zakat. However, not everyone who owes a lot is entitled to receive zakat. This paper is taken from several references on zakat fiqh, especially mustahik zakat. It is developed in the discussion of zakat recipients such as leaders with weak faith or non-Muslims who are feared that it will create chaos. Acceptance and payment of zakat are more transparent, and era society 5.0 is in line with technological developments. It is hoped that the amount of zakat collection and distribution will be maximized.Keywords: Zakat, Fiqh, and Era Society 5.0.Artikel ini membahas mustahik zakat, siapa saja golongan yang akan menerima zakat “mustahik”, dan bagaimana syarat penerima (mustahik) zakat dan siapa yang tidak berhak menerima zakat di era society 5.0. Mustahik zakat adalah orang yang berhak menerima zakat harta. Kelompok penerima zakat, yaitu fakir, miskin, yang mengatur dan mengantarkan, mualaf, hamba, orang terlilit hutang, fi Sabilillah, dan musafir (Ibnu Sabil). Kami melakukan studi literatur, dan pendekatan analisis deskriptif teori dan realitas dalam pendistribusian zakat dari berbagai tinjauan pemikiran mazhab. Menurut Imam Syafi'i, orang yang berhutang juga berhak menerima zakat. Namun, tidak semua orang yang berhutang banyak berhak menerima zakat. Tulisan ini diambil dari beberapa referensi tentang zakat fiqh, khususnya mustahik zakat. Hal ini berkembang dalam diskusi penerima zakat seperti para pemimpin yang lemah iman atau non-Muslim yang dikhawatirkan akan menimbulkan kekacauan. Penerimaan dan pembayaran zakat lebih transparan, dan era society 5.0 sejalan dengan perkembangan teknologi. Diharapkan jumlah penghimpunan dan penyaluran zakat dapat dimaksimalkan.Kata Kunci: Zakat, Fiqh, dan Era Society 5.0.
Read full abstract