Orang normal, robot, dan kendaraan cerdas mengandalkan kombinasi indera visual dan memori ingatan sebagai peta untuk navigasi dalam melakukan mobilitas mandiri. Berbeda dengan tunanetra yang mengandalkan kombinasi indera lain yang masih berfungsi serta tongkat standar maupun elektronik dalam melaksanakan aktifitas mobilitas mandiri. Tongkat masih memiliki kekurangan, diantaranya hanya dapat memberikan informasi isyarat sentuhan, suara, dan getar terhadap jarak objek di lingkungan sekitar. Penelitian ini mengembangkan rancangan dan implementasi produk terapan berupa kompas bicara untuk informasi navigasi tunanetra dengan isyarat suara delapan titik arah mata angin. Produk terapan dibuat mudah dipasang pada sabuk pinggang pengguna dan mudah digunakan. Sistem elektronik arah jam berupa sinyal data 360 derajat yang berasal dari sensor kompas dijadikan masukan sebagai pengganti indera visual untuk mikrokontroler unit (MCU). Sinyal data dari kompas terlebih dahulu dilakukan filter menggunakan Kalman untuk menghilangkan noise dari gangguan lingkungan dan gelombang elektromagnetik. Eksperimen dengan dua skenario berbeda menunjukan sistem dapat berfungsi sempurna dengan menjadi dukungan efektif selama mobilitas mandiri tunanetra. Selain itu, alat ini layak digunakan untuk melatih tunanetra dengan mengkombinasikan terhadap alat bantu perjalanan tongkat standar dengan akurasi lebih besar 0,95% lebih baik dengan filter.