Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji polikultur rumput laut pada budidaya udang vaname skala laboratorium dalam mencegah infeksi V. harveyi. Penelitian dilakukan dengan rancangan acak lengkap (RAL) 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan meliputi penggunaan rumput laut sebanyak 800 gram (P8), 400 gram (P4) dan tanpa rumput laut (Kontrol). Uji tantang dilakukan selama 10 hari dengan konsentrasi bakteri 106 cfu/mL/ekor pada 10 udang di akuarium berisi air laut 100 liter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa polikultur rumput laut dengan udang vaname tidak dapat mempertahankan kelangsungan hidup udang secara signifikan namun dapat menekan populasi bakteri V. harveyi di perairan. Kelangsungan hidup udang berturut-turut dari kontrol, P4 dan P8 adalah 60.0%, 73.3%, 76.7%. Jumlah populasi bakteri pada perlakuan lebih rendah dibandingkan dengan kontrol pada hari ke-10 pasca penebaran rumput laut sampai dengan uji tantang. Penggunaan rumput laut juga dapat mempercepat recovery time (masa sembuh) udang dari infeksi bakteri diamati pada gejala klinis yang kembali normal pada hari ke-9 pasca uji tantang. Total hemosit (THC) teramati lebih baik pada udang yang dipelihara dengan rumput laut hari ke-10 pasca uji tantang dan diferensial hemosit (DHC) lebih baik pada hari ke-5 pasca uji tantang. Penggunaan rumput laut pada polikultur udang vaname berpotensi meningkatkan status kesehatan udang.
 Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji polikultur rumput laut pada budidaya udang vaname skala laboratorium dalam mencegah infeksi V. harveyi. Penelitian dilakukan dengan rancangan acak lengkap (RAL) 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan meliputi penggunaan rumput laut sebanyak 800 gram (P8), 400 gram (P4) dan tanpa rumput laut (Kontrol). Uji tantang dilakukan selama 10 hari dengan konsentrasi bakteri 106 cfu/mL/ekor pada 10 udang di akuarium berisi air laut 100 liter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa polikultur rumput laut dengan udang vaname tidak dapat mempertahankan kelangsungan hidup udang secara signifikan namun dapat menekan populasi bakteri V. harveyi di perairan. Kelangsungan hidup udang berturut-turut dari kontrol, P4 dan P8 adalah 60.0%, 73.3%, 76.7%. Jumlah populasi bakteri pada perlakuan lebih rendah dibandingkan dengan kontrol pada hari ke-10 pasca penebaran rumput laut sampai dengan uji tantang. Penggunaan rumput laut juga dapat mempercepat recovery time (masa sembuh) udang dari infeksi bakteri diamati pada gejala klinis yang kembali normal pada hari ke-9 pasca uji tantang. Total hemosit (THC) teramati lebih baik pada udang yang dipelihara dengan rumput laut hari ke-10 pasca uji tantang dan diferensial hemosit (DHC) lebih baik pada hari ke-5 pasca uji tantang. Penggunaan rumput laut pada polikultur udang vaname berpotensi meningkatkan status kesehatan udang.
 Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji polikultur rumput laut pada budidaya udang vaname skala laboratorium dalam mencegah infeksi V. harveyi. Penelitian dilakukan dengan rancangan acak lengkap (RAL) 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan meliputi penggunaan rumput laut sebanyak 800 gram (P8), 400 gram (P4) dan tanpa rumput laut (Kontrol). Uji tantang dilakukan selama 10 hari dengan konsentrasi bakteri 106 cfu/mL/ekor pada 10 udang di akuarium berisi air laut 100 liter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa polikultur rumput laut dengan udang vaname tidak dapat mempertahankan kelangsungan hidup udang secara signifikan namun dapat menekan populasi bakteri V. harveyi di perairan. Kelangsungan hidup udang berturut-turut dari kontrol, P4 dan P8 adalah 60.0%, 73.3%, 76.7%. Jumlah populasi bakteri pada perlakuan lebih rendah dibandingkan dengan kontrol pada hari ke-10 pasca penebaran rumput laut sampai dengan uji tantang. Penggunaan rumput laut juga dapat mempercepat recovery time (masa sembuh) udang dari infeksi bakteri diamati pada gejala klinis yang kembali normal pada hari ke-9 pasca uji tantang. Total hemosit (THC) teramati lebih baik pada udang yang dipelihara dengan rumput laut hari ke-10 pasca uji tantang dan diferensial hemosit (DHC) lebih baik pada hari ke-5 pasca uji tantang. Penggunaan rumput laut pada polikultur udang vaname berpotensi meningkatkan status kesehatan udang.
 Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji polikultur rumput laut pada budidaya udang vaname skala laboratorium dalam mencegah infeksi V. harveyi. Penelitian dilakukan dengan rancangan acak lengkap (RAL) 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan meliputi penggunaan rumput laut sebanyak 800 gram (P8), 400 gram (P4) dan tanpa rumput laut (Kontrol). Uji tantang dilakukan selama 10 hari dengan konsentrasi bakteri 106 cfu/mL/ekor pada 10 udang di akuarium berisi air laut 100 liter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa polikultur rumput laut dengan udang vaname tidak dapat mempertahankan kelangsungan hidup udang secara signifikan namun dapat menekan populasi bakteri V. harveyi di perairan. Kelangsungan hidup udang berturut-turut dari kontrol, P4 dan P8 adalah 60.0%, 73.3%, 76.7%. Jumlah populasi bakteri pada perlakuan lebih rendah dibandingkan dengan kontrol pada hari ke-10 pasca penebaran rumput laut sampai dengan uji tantang. Penggunaan rumput laut juga dapat mempercepat recovery time (masa sembuh) udang dari infeksi bakteri diamati pada gejala klinis yang kembali normal pada hari ke-9 pasca uji tantang. Total hemosit (THC) teramati lebih baik pada udang yang dipelihara dengan rumput laut hari ke-10 pasca uji tantang dan diferensial hemosit (DHC) lebih baik pada hari ke-5 pasca uji tantang. Penggunaan rumput laut pada polikultur udang vaname berpotensi meningkatkan status kesehatan udang.