Penelitian epidemiologik dengan cara kasus kontrol pada 300 kasus kanker payudara di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, telah dilakukan pada tahun 1989-1991. Dengan menggunakan klasifikasi yang dianjurkan oleh Japanese Breast Cancer Society, gam baran histopatologik kanker payudara menunjukkan bahwa dari tipe karsinoma duktus invasif, jenis skirus ditemukan pada 147 kasus ( 49%), jenis padat tubuler pada 79 kasus ( 26.33%) dan jenis pa pilotubuler pada 39 kasus ( 13%). Sedang dengan menggunakan klasi fikasi WHO ( 1981), ditemukan 265 kasus ( 88.33%) invasif duktus karsinoma, karsinoma invasif lobuler pada 7 kasus ( 2.33%), karsinoma moduler pada 17 kasus ( 5.68%), karsinoma adenoid kistik pada 1 kasus (0.33%), penyakit Paget pada puting 2 kasus (0.67%) dan 4 kasus pada karsinoma noninvasif adalah karsinoma duktal insitu. Analisa terhadap faktor-faktor risiko yang bermakna pada kanker payudara wanita Indonesia menunjukkan bahwa faktor-faktor: aktivitas seksual dini, tinggal di daerah perkotaan, trauma payudara, obesitas ( kegemukan), haid pertama/menarche yang terlambat, siklus haid yang tidak teratur, menopause, konsumsi makanan berlemak dan yang mengandung santan dapat meningkatkan risiko. Juga telah dianalisa hubungan antara faktor-faktor risiko yang bermakna tersebut dengan jenis histopatologik. Hasilnya menunjukkan bahwa Konsumsi makanan bersantan meningkatkan kemungkinan jenis karsinoma duktus invasif. Pengaruh tersebut berhubungan dengan ketiga subtipe histologik, yaitu papiler tubuler; solid tubuler dan skirus. Konsumsi minuman dengan santan/air kelapa dan sayuran segar menurunkan kemungkinan jenis tersebut, dengan sifat tidak bergantung kepada subtipe histologik. Abstract Case control epidemiological study of 300 breast cancer cases from Dr. Cipro Mangunkusumo Hospital has been performed in 1989-1991. By applying the Japanese Breast Cancer Society classification, the histopathological pattern of breast cancer showed that from the invasive ductal carcinoma type, scirrhous type was found in 147 cases (49%), solid-tubular type in 79 cases ( 26.33%) and papilotubular type in 39 cases ( 13%). According to WHO classification ( 1981); they were diagnosed as: invasive ductal carcinoma in 265 cases ( 88.33%), invasive lobular carcinoma in 7 cases ( 2.33%), medullary carcinoma in 17 cases ( 5.68%), adenoid cystic carcinoma in 1 case (0.33%), pure Paget's disease of the nipple in 2 cases (0.67%) and 4 cases ( 1.33%) of the noninvasive carcinoma were ductal carcinoma in situ. Analysis of the significant risk factors among the Indonesian female breast cancer revealed that thefollowing factors: living at urban area, young sexual activity, trauma, obesity, late menarche, irregular cycle, menopause, fatty diet and coconut milk con taining food consumption increased the risk. Relationship of the risk factors to histopathological types has been stastistically analyzed. The results showed that increased possibility to have the invasive ductal carcinoma was related to consumption of coconut milk containing food. The effect was related to the three histological subtypes, namely: papillary tubular, solid tubular and scirrhous types. Coconut milk drinks and fresh vegetables showed decreasing effect, which was irrespective to subtypes. Keywords: Breast cancer, histopathological, epidemiological, risk factors .