Penurunan pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya disebabkan oleh faktor pengetahuan, sikap, personal higiene, sarana air bersih, dan kebersihan peralatan makanan, serta sarana pengelolaan limbah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi perilaku penyedia makanan terhadap pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat di warung Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal. Penelitian ini bersifat survei dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warung yang menyediakan makanan, yaitu sebanyak 50 warung. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 warung dengan teknik total sampling. Pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data yang dilakukan dengan analisis univariat, bivariat (uji chi square), dan multivariat (uji regresi logistik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan rendah sebanyak 52.0% dengan nilai p = 0.003 dan OR 22.360, sikap buruk sebanyak 56.0% dengan nilai p = 0.034 dan OR 3.114, personal higiene buruk sebanyak 70.0% dengan nilai p = 0.002 dan OR 11.440, sarana air bersih tidak memenuhi syarat sebanyak 66.0% dengan nilai p = 0.036 dan OR 9.067, kebersihan peralatan makanan buruk sebanyak 66.0% dengan nilai p = 0.007, dan sarana pengelolaan limbah mayoritas tidak memenuhi syarat sebanyak 62.0% dengan nilai p = 0.238 dan OR 9.202. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ada hubungan pengetahuan, sikap, personal hygiene, sarana air bersih, dan kebersihan peralatan makanan dengan pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat. Variabel paling dominan yang memengaruhi perilaku penyedia makanan adalah pengetahuan. Bagi tenaga kesehatan diharapkan untuk mengadakan penyuluhun dan promosi kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat.
Read full abstract