Aeromonas hydrophila is the main causative agent of ulcerative disease in catfish and causes considerable economic losses to Indonesian aquaculture. This study evaluates the prebiotic activity and the effect of feed supplementation of dayak onion simplicia powder (DOSP) on the immune response and survival of catfish infected with A. hydrophila. Five doses (0.20, 0.25, 0.30, 0.35, and 0.40 g/mL) of DOSP were tested in vitro to assess the prebiotic activity score. The results showed that a dose of 0.20 g/mL gave a significantly (P<0.05) higher probiotic stimulation value than other doses. In the in vivo test, the study used a completely randomized design with five treatments, namely simplicia (DOSP 20 g/kg), probiotic (PRO, Bacillus sp. NP5 108 CFU/mL, 1% v/w), combination (PRO+DOSP), and control (positive and negative). Fish were reared for 45 days and fed three times a day. On day 46, fish from all treatments, except negative control, were infected with an A. hydrophila dose of 106 CFU/mL injected intramuscularly. The results showed that the combination treatment (PRO+DOSP) gave better total erythrocytes, hemoglobin, hematocrit, total leukocytes and phagocytosis activity than probiotics, DOSP, and control. Administering the combination (PRO+DOSP) can reduce the total number of A. hydrophila lower than the probiotic, DOSP, and control treatments. In addition, the survival rate of catfish in the combined treatment (PRO+DOSP) was significantly (P<0.05) higher than probiotics, DOSP, and control. The results of this study can be a helpful reference and application for the early prevention of A. hydrophila infection.
 
 Keywords: aquaculture, Bacillus sp. NP5, dayak onion, probiotics, simplicia powder
 
 ABSTRAK
 
 Aeromonas hydrophila adalah penyebab utama penyakit bercak merah pada budidaya ikan lele dan menyebabkan kerugian ekonomi cukup besar pada akuakultur Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas prebiotik serbuk simplisia bawang dayak (SSBD) dan pengaruh penambahan kombinasi probiotik Bacillus sp. NP5 dan SSBD pada pakan terhadap respons imun dan kelangsungan hidup ikan lele yang diinfeksi A. hydrophila. Lima dosis (0,20, 0,25, 0,30, 0,35, dan 0,40 g/mL) SSBD diuji secara in vitro untuk menilai skor aktivitas prebiotik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis 0,20 g/mL memberikan nilai stimulasi probiotik signifikan (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan dosis lainnya. Pada uji in vivo, penelitian menggunakan rancangan acak lengkap terdiri dari lima perlakuan, yaitu simplisia (SSBD, serbuk simplisia bawang dayak 20 g/kg), probiotik (PRO, Bacillus sp. NP5 108 CFU/mL, 1% (v/w), kombinasi (PRO+SSBD), dan kontrol (positif dan negatif). Ikan dipelihara selama 45 hari dan diberi pakan tiga kali sehari. Pada hari ke 46, ikan pada semua perlakuan, kecuali kontrol negatif, di infeksi A. hydrophila dosis 106 CFU/mL secara intramuskular. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi (PRO+SSBD) memberikan total eritrosit, hemoglobin, hematokrit, total leukosit dan aktivitas fagositosis lebih baik dibandingkan probitoik, SSBD, dan kontrol. Kombinasi (PRO+SSBD) mampu menekan total A. hydrophila lebih rendah dibandingkan probiotik, SSBD, dan kontrol. Selain itu, tingkat kelangsungan hidup ikan lele pada perlakuan kombinasi (PRO+SSBD) signifikan (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan probitoik, SSBD, dan kontrol. Hasil penelitian ini bisa menjadi referensi dan aplikasi yang efektif untuk pencegahan dini infeksi A. hydrophila.
 
 Kata kunci: akuakultur, Bacillus sp. NP5, bawang dayak, probiotik, serbuk simplisia
Read full abstract