<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi fitase dari berbagai sumber yang diasumsikan kaya akan senyawa fosfat komplek, seperti: pupuk kompos, isi rumen sapi dan ragi. Isolasi mikrobia dari pupuk kompos, isi rumen sapi dan ragi. Isolasi bakteri penghasil fitase dilakukan dengan menggunakan media LB (<em>Luria Bertani</em>) dengan inkubasi pada suhu 37<sup>o</sup>C selama 16 jam, sedangkan isolasi mikrobia dari ragi menggunakan media PDA (<em>Pottato Dextrose Agar</em>). Ekstrak enzim kasar pada supernatan diperoleh dengan cara sentrifugasi pada kecepatan 5.000 rpm selama 5 menit. Ekstrak enzim kasar dikarakterisasi secara fisik meliputi pH dan temperatur optimum dan pengaruh efektor logam terhadap aktivitas enzim relatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat B1 dari kompos P88 mepunyai aktivitas relatif optimum pada pH 5, suhu 50<sup>o</sup>C dan dengan aktifator Zn<sup>2+</sup> pada konsentrasi 10<sup>-3 </sup>M dan 10<sup>-4</sup>, Isolat B2 dari rumen sapi mepunyai aktivitas relatif optimum pada pH 5, suhu 50<sup>o</sup>C dan dengan aktifator Zn<sup>2+ </sup>pada konsentrasi 10<sup>-3</sup> M dan Mg<sup>2+</sup> pada konsentrasi 10<sup>-4</sup> M. Isolat B3 dari ragi kecap mepunyai aktivitas relatif optimum pada pH 5, suhu 60<sup>o</sup>C dan dengan aktifator Mg<sup>2+</sup> pada konsentrasi 10<sup>-3 </sup>M dan Fe<sup>2+</sup> pada 10<sup>-4</sup> M dan B4 dari ragi tempe mepunyai aktivitas relatif optimum pada pH 5, suhu 50<sup>o</sup>C dan dengan aktifator Mg<sup>2+</sup> pada konsentrasi 10<sup>-3 </sup>M dan Ca<sup>2+</sup> pada konsentrasi 10<sup>-4</sup> M.</p><p> </p><p>Kata kunci : fitase, pH optimum, temperatur optimum, efektor logam, isolat</p>