ABSTRAK Cagar Alam Situ Panjalu merupakan salah satu kawasan konservasi tertua di Indonesia. Sebagai kawasan konservasi, C.A. Situ Panjalu tentu memiliki berbagai jenis flora yang bermanfaat sebagai pelestarian plasma nuftah, ilmu pengetahuan dan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika struktur vegetasi C.A. Situ Panjalu. Metode yang digunakan adalah kombinasi antara sistem petak tunggal dengan sistem jalur, yang disebut juga dengan belt transect. Jalur dibuat dengan ukuran 500 m (disesuaikan dengan jarak panjang cagar alam) dan lebar 20 m. Jalur dibuat sebanyak 2 buah, dengan jarak antar jalur 100 m. Pada setiap jalur dibuat petak dengan ukuran panjang 50 m dan lebar 20 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tingkat semai tiga jenis tumbuhan yang mempunyai nilai INP tertinggi, yaitu: Dysoxylum densiflorum MIQ (47,64 %), Calamus zollingerii (47,64 %), dan Sterculia macrophylla VENT. (44,37 %). pada tingkat pancang ditemukan empat jenis tumbuhan dengan nilai INP masing-masing, yaitu: Litsea cassiaefolia (114,29 %); Dysoxylum densiflorum MIQ (57,14 %); Huru pandak dan Endiandra rubescens MIQ (14,29 % ) . Pada tingkat tiang tiga jenis yang mempunyai nilai INP paling tinggi yaitu: Dysoxylum densiflorum MIQ. (143,04 %); Litsea cassiaefolia (99,78 %) dan Artocarpus elasticus Reinw (9,53 %). Pada tingkat pohon tiga jenis dengan nilai INP tertinggi, yaitu: Dysoxylum densiflorum MIQ. (147,924 %), Litsea cassiaefolia (68,753 %), Ki Jangkar (INP tertinggi ketiga 31,410 %).Kata kunci: Cagar Alam, Situ Panjalu, vegetasi, Dysoxylum densiflorum MIQ ABSTRACT Wildlife sanctuary of Panjalu lake is one of the oldest conservation area in Indonesia. As a conservation area, Panjalu Lake is certainly has different species of flora that are useful as germplasm conservation, science and education. This study aims to determine the structural dynamics vegetation of wildlife sanctuary of Panjalu lake . The method used is a combination of single plot with line system, which is also called as belt transect. Paths made with size of 500 m (adjusted for long-distance of the area) and a width of 20 m. Paths are made by 2 pieces, with 100 m spacing between lines. At every point made plot with a length of 50 m and a width of 20 m. The results showed that the seedlings are three types of plants that have the highest importance index value (IIV), namely: Dysoxylum densiflorum MIQ (47.64%), Calamus zollingerii (47.64%), and Sterculia macrophylla VENT.(44.37%). Of saplings stage found four species with IIV, respectively, are: Litsea cassiaefolia (114.29%); Dysoxylum densiflorum MIQ (57.14%); Litsea sp and Endiandra rubescens MIQ (14.29%). At level three types of poles that have the highest IIV, namely :Dysoxylum densiflorum MIQ. (143.04%); Litsea cassiaefolia (99.78%) and Artocarpus elasticus Reinw (9.53%). . At level tree species with the highest IIV, namely: Dysoxylum densiflorum MIQ. (147.924%), Litsea cassiaefolia (68.753%), Eugenia fastigiata MIQ (third highest IVI 31.410%).Keywords: Wildlife sanctuary, Panjalu lake, vegetation, , Dysoxylum densiflorum MIQ