Program eliminasi filariasis belum menunjukkan hasil maksimal di Provinsi Jawa Tengah. Perubahan perilaku vektor nyamuk terutama waktu aktif menghisap darah sangat mempengaruhi penularan penyakit filariasis. Salah satu perubahan perilaku vektor tersebut adalah aktivitas nyamuk Aedes spp. yang aktif di pagi hari menjadi aktif di malam hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aktivitas nokturnal nyamuk Aedes spp. di daerah endemis filariasis di Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross-sectional yang dilakukan di dua desa endemis filariasis yaitu Desa Tegal Dowo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan dan Desa Ujung-Ujung, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Penangkapan nyamuk dilakukan selama 2 malam di rumah penderita filariasis atau rumah di sekitar rumah kasus (Jarak ± 200 meter) dengan menggunakan teknik purposive sampling. Penangkapan nyamuk berlangsung pada pukul 18.00 - 24.00 WIB dengan jumlah penangkap nyamuk 3 orang di dalam dan 3 orang di luar rumah. Pengumpulan nyamuk dilakukan dengan metode Human Landing Collection (HLC) dan resting collection. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan aktivitas nokturnal Aedes aegypti dan Aedes albopictus di daerah endemis filariasis di Jawa Tengah. Total nyamuk Aedes spp. yang ditemukan yaitu sebanyak 124 nyamuk, dengan 121 Ae. aegypti ditemukan di dalam rumah dan 2 nyamuk diluar rumah. Di dua wilayah penelitian ditemukan waktu aktif Ae. aegypti berada pada pukul 18.00-19.00 WIB. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya aktivitas nokturnal dari Aedes spp. di wilayah endemis Filariasis di Provinsi Jawa Tengah