Objective: To determine the comparison of uropathogenic patterns and antimicrobial sensitivity tests in pregnant women in Manado.
 Methods: This study was a cross-sectional study on 28 pregnant women with UTI who presented to Prof. Dr. R. D. Kandou General Central Hospital, Pancaran Kasih Hospital, and Manado City Bhayangkara Hospital in Manado from February 2021 to April 2021. The data were analyzed using Microsoft Excel software.
 Results: Most pregnant women with UTI were within the age range of 20-35 years, namely 16 subjects (57.14%). Most had parity status of multipara, namely 15 subjects (53.57%). For the history of UTI, most subjects had no history of UTI, namely 16 subjects (57.14%), and had no history of contraception uses, namely 20 subjects (71.43%). Most subjects also had no history of vaginal discharge, namely 18 subjects (64.29%). Of 28 pregnant women with UTI, 23 (82.14%) were asymptomatic, while 5 (17.86%) were symptomatic. E.coli was the most commonly found pathogen and was still sensitive to most antibiotics.
 Conclusion: The description of pregnant women with UTI in Prof. Dr. R. D. Kandou General Central Hospital, Pancaran Kasih Hospital, and Bhayangkara Hospital in Manado City was pregnant women aged 17-34 years, multigravida, in the 3rd trimester, had an education level of Elementary-High school, unemployed, under the minimum wage, had no history of UTI or contraception uses and had a history of vaginal discharge. Most pregnant women with UTI were asymptomatic. The most common bacterial growth was in E.coli, and it was still sensitive to most antibiotics.
 Keywords: antimicrobial, microorganism, pregnancy, UTI.
 
 Abstrak
 Tujuan: Untuk mengetahui perbandingan pola uropatogen dan uji kepekaan antimikroba pada perempuan hamil di kota Manado.
 Metode: Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan potong lintang terhadap 28 perempuan hamil dengan ISK yang datang memeriksakan diri di RSUP Prof dr. R. D. Kandou Manado, RS Pancaran Kasih, dan RS Bhayangkara kota Manado dari Februari 2021 hingga April 2021. Analisis data dilakukan menggunakan program Microsoft Excel.
 Hasil: Kelompok usia terbanyak dengan ISK pada ibu hamil adalah 20-35 tahun sebanyak 16 orang (57,14%). Karakteristik graviditas paling banyak adalah pada kelompok multipara yaitu sebanyak 15 orang (53,57%). Hasil karakteristik kelompok tanpa riwayat ISK merupakan yang paling banyak yaitu sebanyak 16 orang (57,14%). Mayoritas peserta penelitian tidak mempunyai riwayat pemakaian KB yaitu sebanyak 20 orang (71,43%). Mayoritas peserta penelitian mempunyai riwayat flour albus yaitu sebanyak 18 orang (64,29%). Hasil sebaran distribusi ibu hamil dengan ISK, didapatkan dari 28 subyek, terdapat 23 orang (82,14%) yang tidak memiliki gejala, sedangkan 5 orang (17,86%) memiliki gejala. Hasil sebaran jenis mikroorganisme yang tumbuh pada kultur paling banyak adalah E. coli dan mikroorganisme ini masih sensitif terhadap mayoritas antibiotik.
 Kesimpulan: Gambaran sebaran perempuan hamil dengan ISK di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou, RS pancaran Kasih, dan RS Bhayangkara di kota Manado adalah pada perempuan hamil dengan usia 17-34 tahun, multigravida, hamil trimester 3, berpendidikan SD-SMA, tidak bekerja, memiliki penghasilan di bawah UMR, tidak memiliki riwayat ISK, tidak memiliki riwayat KB, dan memiliki riwayat fluor albus. Mayoritas perempuan hamil dengan ISK tidak memiliki gejala Pertumbuhan bakteri terbanyak adalah E.coli dan mikroorganisme tersebut masih sensitif terhadap mayoritas antibiotik.
 Kata kunci: antimikroba, ISK, kehamilan, mikroorganisme.