ABSTRACT The convenience and anonymity offered by the internet have led people to seek health information online. Every year, the number of individuals searching for health information online continues to increase. However, along with the benefits of easier access to health information, new challenges arise. One of these challenges is the potential impact on individuals who search for health information online, such as increased anxiety or stress and spending more time on information-seeking activities. This study aims to examine the relationship between health anxiety and online health information seeking. The research utilizes an explanatory quantitative method involving a sample of 100 undergraduate students from various faculties at Airlangga University. The study employs the Rank-Spearman correlation test to analyze the data. The results of the Rank-Spearman correlation analysis indicate a significant relationship between the intensity of health anxiety and the intensity of online health information seeking (p value 0.301 > p critical 0.165). Thus, the null hypothesis (H0) is rejected, and the alternative hypothesis (H1) is accepted. This means that there is a relationship between health anxiety and seeking health information. Furthermore, this relationship has a positive direction, suggesting that lower levels of health anxiety correspond to lower levels of online health information seeking and vice versa. These findings have important implications for understanding the psychological impact of seeking online health information. The public must be aware of the potential risks of anxiety and the importance of managing health information wisely. Further research can delve into the factors influencing this relationship and provide recommendations for the development of more effective policies and approaches to managing online health information seeking. Hubungan Antara Kecemasan Kesehatan dengan Penemuan Informasi Kesehatan Online di Kalangan Mahasiswa Universitas Airlangga ABSTRAK Kemudahan dan anonimitas yang ditawarkan oleh internet telah mendorong masyarakat untuk mencari informasi kesehatan secara online. Setiap tahun, jumlah orang yang mencari informasi kesehatan online terus meningkat. Namun, di balik manfaat akses yang lebih mudah ke informasi kesehatan ini, muncul beberapa permasalahan baru. Salah satunya adalah dampak yang mungkin timbul pada individu yang mencari informasi kesehatan online, seperti meningkatnya kecemasan atau tekanan serta penggunaan waktu yang lebih banyak untuk melakukan penelusuran informasi. Penelitian ini ditujukan untuk menguji hubungan antara kecemasan kesehatan (health anxiety) dan penemuan informasi kesehatan online. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif eksplanatif dengan melibatkan 100 mahasiswa tingkat S1 dari berbagai fakultas di Universitas Airlangga. Penelitian ini menggunakan uji korelasi Rank-Spearman untuk menganalisis data. Hasil analisis korelasi Rank-Spearman menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara intensitas kecemasan kesehatan dan intensitas penemuan informasi kesehatan online (p hasil 0,301 > p tabel 0,165). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima. Artinya, terdapat hubungan antara kecemasan kesehatan dan penemuan informasi kesehatan. Lebih lanjut, hubungan ini memiliki arah positif, sehingga semakin rendah intensitas kecemasan kesehatan, semakin rendah pula intensitas penemuan informasi kesehatan online, dan sebaliknya. Penemuan ini memiliki implikasi penting dalam pemahaman terhadap dampak psikologis dari penemuan informasi kesehatan online. Masyarakat perlu menyadari risiko kecemasan yang dapat timbul dan pentingnya pengelolaan informasi kesehatan secara bijak. Penelitian selanjutnya dapat menggali lebih dalam faktor-faktor yang memengaruhi hubungan ini dan memberikan rekomendasi untuk pengembangan kebijakan dan pendekatan yang lebih efektif dalam mengelola penemuan informasi kesehatan secara online.
Read full abstract