Abstract

Permasalahan Ulangan 6:4 mencakup kredo monoteistik Shema Yisrael, seringkali diartikan hanya dalam konteks dogmatika monoteistik. Ulangan 6:4 tidak terbatas pada kerangka dogmatika monoteistik, tetapi juga memiliki dimensi edukatif hukum yang membentuk identitas moral Israel. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan analisis dokumen. Artikel ini merupakan upaya untuk membangun konsep bahwa di dalam pengajaran tentang monoteis termaktub di dalamnya upaya pembentukan moral dan identitas orang percaya. Artikel ini menawarkan pemikiran bahwa, panggilan “dengarlah, hai orang Israel” mencerminkan sebuah retorika yang terulang dalam Ulangan, dan kata kerja imperatif “mendengar” dianggap sebagai panggilan fundamental dogmatis monoteistik. Respons Israel terhadap panggilan ini dianggap krusial, karena mendengarkan Allah diindikasikan dengan tetap setia pada dogma monoteistik dan mengasihi Allah sepenuh hati. Panggilan untuk mendengar disampaikan kepada generasi baru Israel. Pentingnya mendengar dan merespons panggilan ini diilustrasikan melalui frasa “Shema Israel,” yang meminta Israel untuk mengakui bahwa Yahweh adalah Esa. Yahwe Ekhad memiliki peran edukatif hukum dalam membentuk dan mengafirmasi identitas moral Israel, dengan menekankan pentingnya mengajarkan dan melakukan hukum sebagai respons terhadap panggilan mendengar. Hubungan antara monoteisme, pendidikan agama, dan identitas moral dalam konteks Ulangan 6:4, menekankan pentingnya mendengar dan merespons panggilan Allah sebagai landasan untuk ketaatan dan penghayatan identitas monoteistik Israel.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call