Abstract

Indonesia masih menghadapi permasalahan tingginya prevalensi stunting, dengan angka prevalensi sebesar 21,6% pada tahun 2022. Desa Bades di Kabupaten Lumajang merupakan salah satu daerah dengan angka stunting yang tinggi. Desa ini terkenal dengan banyaknya tanaman kelor yang tumbuh di desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan daun kelor sebagai minuman (wedang kelor) yang bermanfaat sebagai minuman suportif dalam mencegah stunting dan minuman ini juga bisa memberikan potensi ekonomi desa. Metode yang digunakan adalah Asset Based Community Development (ABCD) yang memanfaatkan kekayaan lokal berupa daun kelor dan melibatkan masyarakat sebagai mitra aktif. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa daun kelor di Desa Bades sangat melimpah dan memiliki kandungan gizi yang tinggi yang dapat meningkatkan imunitas tubuh dan menunjang kesehatan dalam pencegahan stunting. Sosialisasi produk dilakukan kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita dengan hasil yang positif. Wedang kelor terbukti efektif dalam menunjang imunitas, kesehatan serta diterima baik oleh masyarakat. Wedang kelor dapat menjadi solusi pencegahan stunting dan membuka peluang ekonomi bagi masyarakat pedesaan.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.