Abstract

Asma bronkial merupakan penyakit paru yang ditandai oleh obstruksi saluran nafas yang bersifat reversibel baik secara spontan maupun dengan pengobatan, ditandai dengan adanya inflamasi pada saluran nafas dan hiperreaktivitas saluran nafas terhadap berbagai stimuli. Hingga saat ini, pengobatan terhadap asma yang paling efektif yaitu dengan kortikosteroid dan β agonis, sedangkan pemberian obat profilaksis seringkali kurang efektif dan tidak jarang menimbulkan efek samping yang sangat mengganggu. Vitamin D merupakan kelompok dari secosteroid yang larut dalam lemak. Vitamin D berfungsi dalam modulasi fungsi neuromuskular, menurunkan inflamasi serta mempengaruhi kerja dari berbagai gen yang mengatur proliferasi, diferensiasi dan apoptosis sel. Penelitian menunjukkan bahwa rendahnya kadar vitamin D berkaitan dengan peningkatan marker alergi dan derajat asma. Vitamin D diyakini berperan pada asma melalui penghambatan proliferasi otot polos saluran pernafasan melalui hiperfosforilasi dari protein retinoblastoma dan aktivasi checkpoint kinase 1 (Chk1). Vitamin D akhir-akhir ini dipertimbangkan sebagai salah satu pengobatan terhadap asma.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.