Abstract

This study aims to determine the validity and practicality categories of the modules that have been produced. This type of research is classified as a Plomp model which has three stages, preliminary research, prototype formation and assessment. The instruments used were validation and practicality sheets in the form of questionnaire sheets. The products produced were tested by 5 validators consisting of 2 chemistry majors at FMIPA UNP and 3 teachers from MAN 2 Pesisir Selatan and practicality tests conducted by 2 chemistry teachers and 30 students of class XI MIPA MAN 2 Pesisir Selatan. Based on the validation results obtained kappa moment value (k) of 0.87, then the practicality of the teacher and practicality of students obtained an average value of kappa moments (k) of 0.85 and 0.91. The value obtained shows that the module produced is very valid and practical.

Highlights

  • Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kategori validitas dan praktikalitas dari modul yang telah dihasilkan

  • This study aims to determine the validity and practicality categories of the modules that have been produced

  • This type of research is classified as a Plomp model which has three stages, preliminary research, prototype formation and assessment

Read more

Summary

PENDAHULUAN

Pada Kurikulum 2013 revisi 2018 mencanangkan agar dalam proses pembelajaran peserta didik terlibat aktif (Student Center) sehingga mampu melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi atau High Order Thinking Skill (HOTS)[1]. Bahan ajar modul berbasis inkuiri terbimbing ini dapat mempermudah dan meningkatkan kecepatan belajar dari peserta didik dalam mempelajari ilmu kimia dan melatih peserta didik dalam berpikir kritis dalam menemukan konsep sendiri[5]. Sehingga peserta didik diharapkan mampu melatih kemampuan berpikir tingkat tingginya atau berpikir kritis, hal itu diperkuat dengan modul inkuiri terbimbing juga dilengkapi dengan soal-soal tipe HOTS. Berpikir kritis atau berpikir tingkat tinggi dapat dilatih dan ditingkatkan dengan menerapkan soal-soal tipe HOTS pada tahapan asesmen dengan tujuan untuk mengukur kemampuan: 1) menghubungkan suatu konsep ke sebuah konsep lainnya, 2) memproses informasi dan menerapkannya, 3) mengaitkan berbagai informasi yang berbeda-beda, 4) menggunakan informasi yang diterima dalam menyelesaikan sebuah masalah, dan 5) menelaah ide dan informasi yang didapat secara kritis[4]. Penyajian soal-soal tipe HOTS bertujuan untuk melatih peserta didik untuk lebih aktif dalam pembelajaran sehingga peserta didik dapat melatih kemampuan berpikir tingkat tingginya

METODE
HASIL DAN DISKUSI
SIMPULAN
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call