Abstract

Penelitian ini membahas fenomena perkuliahan blended learning yang dilakukan di lingkungan UHAMKA, Uses and Gratification theory digunakan sebagai teori yang menganalisis media sosial apa yang dirasa dapat memenuhi kebutuhannya dalam perkuliahan blended learning. Berdasarkan 5 asumsi dalam Uses and Gratification Theory mencoba menjawab pertanyaan media apa yang dianggap dapat memenuhi kebutuhan informasi dalam perkuliahan blended learning. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif Metode survei dilakukan dengan pengambilan sampel dan pengolahan data melalui sistem computer SPSS. Hasil survei menunjukan Email menjadi media yang paling membantu dibandingkan media lainnya dan dengan menggunakan media sosial membuat mereka merasa mudah mendapatkan informasi terkait perkuliahan dan membangun koneksi dengan teman sekelas. Dari keseruhan 396 responden sebanyak 72.48% responden memilih Whatsapp, Twitter 12%, Instragram sebanyak 2,5%, kemudian Telegram 1,0% media sosial lainnya (discort, line dll) 11,1% dan Facebook dengan 0,25%. Hasil penelitian menunjukan kebutuhan akan media selain LMS dalam perkuliahan blended learning masih dibutuhkan, hal ini didasari dari akseblititas, kemudahan fitur hingga kemudahan dalam membangun keterhubungan dengan teman sekelas.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call