Abstract

ABSTRAK
 Pluralitas atau kemajemukan merupakan sebuah situasi riil yang mesti diterima oleh semua masyarakat Indonesia yang dibangun atas dasar perdebedaan-perbedaan.Perbedaan-perbedaan itu pada suatu titik tertentu dapat menciptakan konflik. Oleh karena itu, diperlukan sebuah solusi atau pencegahannya yakni pendidikan multikultural, agar pluralitas atau kemajemukan dapat dipertahankan dan diterima sebagai sebuah aset atau kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.Tujuan adalah untuk mempertahnakan harmonisasi dan integrasi bangsa.Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan mengacu pada teori Milles dan Huberman.Sehingga, hasil yang diperoleh bahwa pendidikan multikultural merupakan problem solving di tengah pluralitas atau kemajemukan, yang semakin mengarah kepada sesuatu yang negatif atau sikap fanatisme dalam berbagai aspek atau dimensi. Kesimpulannya adalah pluralitas atau kemajemukan merupakan fakta sosial yang mesti diterima secara sadar dan kritis agar terciptanya kondisi manusia Indonesia yang saling menghargai, saling menghormati, damai, aman, tertib, dan saling berbagi dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa yang berdaulat, adil, makmur dan beradab.
 Kata Kunci:
 Pluralitas, konflik, dan pendidikan multikultural

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call