Abstract

Keterbatasan data yang tersedia di Kabupaten Brebes menyebabkan sulitnya menduga potensi dan status stok sumber daya udang. Upaya yang dapat dilakukan untuk menduga status sumber daya udang dan strategi pengelolaannya adalah dengan pendekatan aspek biologi dan rasio potensi pemijahan. Sampel udang dogol yang ditangkap menggunakan jaring arad diambil di Kabupaten Brebes selama 2 bulan. Panjang karapas udang dogol yang diukur berjumlah 1.004 ekor dengan menggunakan jangka sorong. Penelitian dilakukan untuk melihat komposisi hasil tangkapan, ukuran pertama kali tertangkap, serta rasio potensi pemijahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil tangkapan jaring arad di perairan Brebes didominasi hasil tangkapan sampingan (80,10%), hasil tangkapan utama (16,98%), dan hasil tangkapan lainnya yang dibuang ke laut (discard) sebanyak 2,92%. Hasil tangkapan utama yang paling banyak tertangkap adalah udang dogol dengan kisaran panjang karapas sekitar 30,1 – 56,0 mmCL. Ukuran karapas pertama kali tertangkap udang dogol berada di atas ukuran pertama kali matang gonad. Selektivitas alat tangkap jaring arad yang digunakan untuk menangkap udang dogol sekitar 40,87 mmCL. Status sumber daya udang dogol berdasarkan nilai rasio potensi pemijahan tergolong baik sehingga penangkapan udang dogol dengan jaring arad masih berkelanjutan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call