Abstract

Daun sukun (Artocarpus altilis) merupakan tanaman obat herbal yang mengandung senyawa saponin, tanin, flavonoid. Daun dari tanaman tersebut dapat digunakan untuk penyembuhan infeksi kecacingan yang disebabkan Ascaris suum karena memiliki daya anthelmintik. Kasus kecacingan pada pemotongan hewan babi di sidoarjo adalah 3 – 4 babi dari 5 – 6 babi yang dipotong setiap harinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas anthelmintik ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis) terhadap kematian cacing gelang (Ascaris suum, Goeze).Metode penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan rancangan penelitian post test only grup design. Hewan uji dari penelitian ini adalah cacing Ascaris suum, Goeze. Penelitian dilakukan di Laboratorium Parasitologi Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Surabaya pada bulan Januari – April 2021. Penelitian ini menggunakan 5 kelompok perlakuan yaitu pirantel pamoat 0,25% sebagai kontrol positif, larutan NaCl 0,9% sebagai kontrol negatif, serta ekstrak daun sukun dengan konsentrasi 50%, 70%, 85%, 100%. Data dianalisis menggunakan uji statistik Kolmogrov-Smirnov, lalu dilanjutkan menggunakan uji Post-Hoc untuk mengetahui perbedaan efek anthelmintik ekstrak daun sukun terhadap kematian cacing.Pada hasil analisis data statistik, didapatkan rata – rata lama waktu kematian cacing Ascaris suum,Goeze yang disebabkan oleh ekstrak daun sukun dengan konsentrasi 50% hasil rerata waktu 384.25 menit, konsentrasi 70% memperoleh hasil rerata 284 menit, konsentrasi 85% memperoleh hasil rerata 172.25 menit, dan konsentrasi 100% memperoleh rerata waktu kematian pada cacing 112.5 menit. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun sukun memiliki efek anthelmintik terhadap cacing Ascaris suum, Goeze secara in vitro.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call