Abstract
Sirsak merupakan tumbuhan tropis yang dapat tumbuh baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Daun ini diketahui memiliki aktivitas sitotoksik. Daun sirsak mengandung metabolit sekunder seperti alkaloid, fenolik, flavonoid, steroid dan saponin. Lingkungan tempat tumbuh akan mempengaruhi kandungan metabolit sekunder pada tumbuhan yang nantinya akan berpengaruh kepada aktivitas yang dihasilkan. Pada penelitian ini sampel diambil di 2 daerah yang berbeda yaitu Bukittinggi mewakili sampel dari dataran tinggi dan Payabungan mewakili sampel dari dataran rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tempat tumbuh memengaruhi aktivitas sitotoksik. Metode penelitian yaitu sampel diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol destilasi. Aktivitas sitotoksik diukur dengan metode BSLT menggunakan larva udang Artemia salina Leach. Dari hasil penelitian diketahui aktivitas sitotoksik dengan nilai LC₅₀ untuk ekstrak daun sirsak Bukittinggi sebesar 29,51 ppm dan ekstrak daun sirsak Panyabungan sebesar 43,65 ppm. Kesimpulan bahwa ekstrak daun sirsak Bukittinggi (dataran tinggi) mempunyai nilai aktivitas sitotoksik yang lebih kuat dibandingkan ekstrak daun sirsak Panyabungan (dataran rendah).
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Similar Papers
More From: SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.