Abstract

Dewasa ini, dinamisasi zaman melahirkan banyak cobaan bagi kaum akademisi, terkhusus pada mahasiswa yang berada di program studi Bimbingan Konseling Islam UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan. Proses siklus pengetahuan seakan menjadi terhambat karena beberapa alasan, diantaranya teknologi, lingkungan, teman sepergaulan, dan lain-lain. Hambatan-hambatan tersebut melahirkan sikap skeptis/ragu-ragu, tidak yakin pada potensi dan kualitas diri sendiri sehingga motivasi belajar semakin menurun. Jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan beberapa langkah: Pertama tahap orientasi, penulis mengumpulkan data secara umum baik itu aktivitas perkuliahan Kedua tahap eksplorasi, penulis mengeksplor motivasi belajar mahasiswa, Ketiga studi terfokus, penulis melakukan pelacakan secara mendalam yang terfokus dengan tujuan belajar dan efikasi diri terhadap hasil belajar. Hasil penelitian menghasilkan bahwa arah tujuan belajar mahasiswa Bimbingan Konseling Islam UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan lebih kepada orientasi tujuan kinerja tidak pada orientasi tujuan penguasaan, dimana menurut observasi penulis bahwa mahasiswa BKI memiliki keinginan yang kuat untuk mendapatkan nilai tinggi tanpa memperdulikan penguasaan materi kuliah. Adapun peran bimbingan konseling dalam meningkatkan motivasi belajar yaitu dari sumber utama efikasi diri seperti Mastery Experiences, Vicarious Experiences/Modelling, Persuasi Sosial, Fisiologis dan Emosional. Berdasarkan data penulis disebutkan bahwa arti pentingnya konseling belajar akan menjadi modal awal untuk menyelesaikan problem solving dari setiap klien/konseli.Kata Kunci: Tujuan Belajar, Efikasi Diri, Motivasi/Hasil Belajar

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call