Abstract

Agama adalah panduan hidup bagi pemeluknya agar tercipta kedamaian dan keharmonisan dalam kehidupan, namun akhir-akhir ini muncul sifat beragama yang eksklusif dan radikal, sehingga melahirkan fenomena ekstrim dan intoleran dalam beragama. Salah satu Intelektual muslim yakni Ibnu Arabi mempunyai konsep yang dapat dijadikan solusi bagi permasalahan diatas, konsep itu dikenal dengan konsep kesatuan wujud tunggal (wahdat al-wujud). Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep kesatuan wujud tunggal dalam membentuk toleransi beragama. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kepustakaan dan menggunakan metode diskriptif analisis. Di dalam konsep wahdat al-wujud Ibnu Arabi, terkandung sifat Inklusif dan permisif dalam beragama, karakter inilah sebagai landasan dalam mewujudkan peradaban yang damai dan harmonis. Segala sesuatu yang ada merupakan manefestasi dari wujud hakiki, yaitu wujud yang wajib ada (wajib al-wujud). Wujud tersebut tercermin dalam tiga level, yaitu: ahadiyah, wahiddiyah dan tajalli syuhudi. Sehingga agama dari khasanah spiritual atau esoteris bisa saling menyapa dan terhindar dari sikap intoleran dalam beragama.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.