Abstract

Pada bencana gempa bumi Yogyakarta tahun 2006 diadakan rekonstruksi melalui program bantuan rumah. Di antara beberapa jenis rumah bantuan pasca gempa, terdapat jenis rumah bantuan dome house yang berbeda dengan jenis rumah bantuan pasca gempa lain, yaitu dengan diterapkannya konsep arsitektur yang berbeda dengan hunian setempat. Di rumah bantuan dome house, perbedaan konsep arsitektur dengan hunian lokal menunjukkan ketidaksensitifan kebutuhan budaya warga. Dengan demikian, penduduk harus menyesuaikan dengan aspek fisik dan perilaku untuk mempertahankan gaya hidup pribadi dan sosial mereka sebelumnya. Dilihat dari kemampuannya untuk tumbuh atau dikembangkan, dapat diketahui bahwa Dome house menerapkan konsep fixed structure. Setelah 17 tahun pasca gempa, hunian pasca bencana yang memiliki perbedaan konsep ini telah banyak mengalami adaptasi dan perubahan spasial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipologi yang dapat digunakan untuk mengetahui tipe perubahan ruang pada dome house yang paling umum dilakukan oleh penghuni sebagai acuan pertimbangan desain rumah pasca bencana yang ideal. Penelitian ini menggunakan metode survey lapangan yang komprehensif menggunakan pengumpulan data fisik dan wawancara mendalam.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.