Abstract

Kebudayaan merupakan kekayaan alam yang dimiliki oleh umat manusia dalam keberlangsungan hidup mereka karena dengan kebudayaan segala bentuk kehidupan manusia berlangsung, secara moral dan perilaku, bentuk-bentuk aturan yang harus dipatuhi agar keberlangsungan kehidupan menjadi harmonis, baik itu antar sesama manusia dan juga dengan alam. Secara khusus dalam kehidupan orang Toraja yang juga kaya akan kebudayaan, memiliki salah satu kebudayaan yang terus dihidupi yakni budaya pemali , dimana budaya tersebut merupakan larangan-larangan yang harus dijauhi agar kehidupan saling komplementer. Budaya pemali ungkattai bubun masih terus dihidupi masyarakat Toraja hingga sekarang ini. Penulisan ini menggunakan metode kualitatif yaitu deskriptif, dan melakukan pengumpulan data dengan wawancara pada yang bersangkutan. Tujuan dari penelitian ini, ingin menemukan makna dan nilai dari budaya pemali ungkattai bubun yang masih terus dihidupi masyarakat. Penelitian ini menemukan bahwa budaya pemali ungkattai bubun merupakan bentuk larangan yang memiliki nilai moral dan nilai kehidupan bagi orang Toraja, dimana orang Toraja sangat menganggap sakral bubun atau sumur sebagai sumber primer kebutuhan dan aspek kehidupan manusia. Jadi mengotori bubun atau sumur akan menghambat keberlangsungan hidup manusia dan secara moral orang tidak menghargai dan menghormati alam yang telah memberikannya kehidupan.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.