Abstract

Perhitungan volume timbunan adalah aspek kritis dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perbandingan antara metode perhitungan volume timbunan secara manual dan metode fotogrametri. Metode manual mengandalkan pengukuran fisik langsung pada timbunan, sementara metode fotogrametri menggunakan pemrosesan citra yang diambil dari udara dengan menggunakan kamera udara atau drone. Penelitian ini menyajikan analisis mendalam tentang akurasi, efisiensi, dan biaya dari kedua metode perhitungan volume timbunan ini. Selain itu, implikasi lingkungan juga dieksplorasi untuk memahami dampak dari penggunaan masing-masing metode terhadap lingkungan. Berdasarkan pentingnya perhitungan volume timbunan pada sebuah proyek, maka dilakukan penelitian pada Proyek Sierra Intercultural School dengan melakukan perbandingan volume menggunakan metode manual dan metode fotogrametri pada AutoCAD Civil 3D dan perhitungan menggunakan Microsoft Excel sebagai pembanding yang akhirnya akan dibandingkan dengan hasil akhir timbunan di lapangan. Hasil dari penelitian ini perbandingan volume antara metode manual dan fotogrametri sebesar Rp. 140.275.132 dan untuk selisih volume dari metode manual dan fotogrametri sebesar 838,75 m³. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode fotogrametri dapat memberikan hasil yang sebanding dengan metode manual dalam hal akurasi, tetapi dengan waktu yang lebih efisien.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call