Abstract

This paper aims to determine the creativity of Agus Tasman Ranaatmadja, a dance master, in formulating a dance work by analyzing his artistic creations textually. The study was conducted qualitatively by borrowing Sumandiyo Hadi's idea on textual analysis of dance. The results of the study show that the dance "Bedhaya Si Kaduk Manis" has an asymmetrical gawang development and a dancer's level pattern play. “Tari Bedhaya Si Kaduk Manis” is constructed using the creator's version of the work method and is presented with a single cone serving plot. The final entity "Bedhaya Si Kaduk Manis Dance" has a significant difference from the bedhaya dance in general, but still has the taste and principle of bedhaya dance.

Highlights

  • This paper aims to determine the creativity of Agus Tasman Ranaatmadja, a dance master, in formulating a dance work by analyzing his artistic creations textually

  • Bedhaya Si Kaduk Manis dikonstruksi dengan mengambil vokabuler gerak dari tari putri gaya Surakarta, dengan memasukkan sekaran srimpi sebagai pengayaan gerak serta permainan pola level dan arah hadap penari dengan cara glebagkan untuk memunculkan kesan dinamis

Read more

Summary

Pendahuluan

Agus Tasman Ranaatmadja lahir di Desa Singosari, Mojosongo, Boyolali pada tanggal 12 Februari 1936. Yaitu “Bedhaya Si Kaduk Manis” yang ia susun dan dipentaskan perdana pada tahun 1986 menjadi salah satu karya yang dianggap monumental. Agus Tasman Ranaatmadja oleh civitas akademika dianggap sebagai salah satu empu tari, karena mewarisi pengetahuan artistik tari tradisi dari para ahli tari karaton Surakarta. Tindakan pendokumentasian terhadap “Bedhaya Si Kaduk Manis” bukan hanya bertujuan untuk menyimpan bukti eksitensial, namun juga merekam prinsip estetika tari tradisi gaya Surakarta untuk dapat dipelajari dan dialihtularkan ke generasi selanjutnya dimana prinsip estetika tersebut umumnya hanya tersimpan di alam pikiran para empu tari. Tari “Bedhaya Si Kaduk Manis” merupakan karya tradisi yang inovatif berdasarkan interpretasi Agus Tasman Ranaatmadja terhadap “Gendhing Kaduk Manis” dan bukan hasil rekoreografi dari bentuk karya tari yang sudah ada. Melalui pemaparan hasil kreativitasnya -“Bedhaya Si Kaduk Manis”- akan mengungkap pengetahuan artistik yang dimilikinya. Pemaparan menjadi menarik untuk dilakukan guna mengetahui kreativitas empu dalam memformulasi suatu karya tari, serta muaranya menjadi sumbangan metodologis bagi riset artistik penciptaan tari

Metode
Konsep Karya Bedhaya Si Kaduk Manis
Metode Garap Tari Bedhaya Si Kaduk Manis
Bentuk Sajian Tari Bedhaya Si Kaduk Manis
Kreasi Ragam Gerak Bedhaya Si Kaduk Manis
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call