Abstract

Mursyid merupakan rukun sentral dalam suatu Tarekat Muktabarah. Mursyid tersebar diberbagai negara dengan ragam tarekat, seperti Qadiriyah, Syadziliyah, Idrisiyyah, dan lainnya. Setiap pendiri Tarekat diyakini sebagai mursyid yang kamil mukamil (sempurna dan menyempurnakan murid) adalah suatu martabat kemursyidan yang tertinggi setiap zaman yang hanya ditempati oleh satu mursyid dalam suatu zaman untuk seluruh dunia. Adapun mursyid yang melanjutkannya ada yang menduduki kemursyidan seperti mursyid yang awal atau bisa menduduki kemursyidan dibawahnya. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti martabat-martabat kemursyidan yang tersebar dipenjuru dunia sebagai pewaris para Nabi yang jumlahnya banyak, sedangkan Mursyid yang menjadi wakil Rasulillah Saw hanya satu pada zamannya. Kemudian meneliti persyaratan-persyaratan kemursyidan dari beberapa tingkatan kemursyidan, dan juga menjelaskan kualivikasi mursyid dari setiap tingkatannya. Metode penelitian yang digunakan adalaah kualitatif deskriptif dengan mengkaji kajian atau buku-buku karya Syaikh Akbar Muhammad Fathurrahman. Ia adalah Mursyid Tarekat Idrisiyyah Indonesia yang memiliki gagasan bahwa mursyid adalah wali Allah yang mendapatkan tugas membimbing dari mursyid sebelumnya karena telah memenuhi kualifikasi kemursyidan dan layak membimbing murid kepada Allah. Kesimpulannya martabat kemursyidan tertinggi disebut dengan istilah Mursyid kamil mukammil, atau Syaikh tarbiyah, atau khalifah Rasulillah Saw, dengan tingkat kewalian yaitu Quthbul Aqthab atau Sulthan al-Auliya, yaitu pemimpin para wali Allah pada zamannya. Setelah mendapatkan mandat dan izin membimbing dari mursyid sebelumnya maka mendapatkan pengakuan dari ruhani Rasulullah sebagai wakilnya, dan ia mendapatkan misi-misi atau mendapatkan talqin dan ijazah wirid-wirid dari Nabi Saw. Sedangkan mursyid dibawahnya hanya mendapatkan izin dari mursyid sebelumnya sebagai mursyid tidak mendapatkan penguatan dari ruhani Rasulillah Saw sebagai wakilnya. Istilah bagi mursyid dibawahnya disesuaikan dengan keahlian yang dimilikinya. Mursyid yang hanya mampu mentalqinkan dzikir disebut Syaikh talqin, yang mampu selain mentalqinkan juga mampu mentazkiyah murid maka disebut syaikh tazkiyah, ada yang memiliki tiga kemampuan selain taqin dan tazkiyah yaitu tarbiyah ruhiyah dan ini yang tertinggi maka ia disebut syaikh tarbiyah atau murabbirruh, atau disebut kamil mukammil. Bahkan menguasai ilmu syariah dengan baik, ilmu makrifat dan hakikat yang sempurna juga metode dan media tarbiyah yang lengkap

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.