Abstract

Mesin tetas merupakan salah satu alat yang digunakan dalam bidang peternakan unggas. Mesin ini digunakan untuk meningkatkan kuantitas jumlah telur yang ditetaskan. Berbagai jenis mesin tetas yaitu manual, semiotomatis atau otomatis dan masing-masing memiliki keunggulan dalam penggunaanya tergantung penanganan ketika proses penetasan berlangsung. Komponen lain dari berbagai bahan bekas yang ada juga dapat dimanfaatkan sebagai mesin tetas, seperti kardus dan Styrofoam, sehingga dapat menekan biaya produksi dalam usaha penetasan. Styrofoam adalah material dari polytrene kemasan yang umumnya berwarna putih dan kaku yang serin digunakan sebagai kotak pembungkus makanan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara praktik dan pengukuran secara langsung penetasan menggunakan komponen media dari Styrofoam. Variabel yang diteliti yaitu fertilitas, daya tetas, dan bobot tetas. Model rancangan yang digunakan adala rancangan evaluasi yang meliputi penilaian terhadap telur tetas yang diberi perlakuan yaitu T0 : Telur tanpa perlakuan, T1 : Telur dengan perlakuan pencucian dengan air, T2 : Telur dengan pencucian menggunakan alkohol 90%, dan T3 : Telur dengan perlakuan penggosokan kerabang dengan amplas. Setiap perlakuan terdiri dari 10 butir telur ayam kampung dengan berat rata-rata 37 g/butir. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil terbaik ditunjukan pada T0, T1, dan T2 sedangkan pada T3 menunjukan hasil yang kurang baik terhadap fertilitas, daya tetas, dan bobot tetas pada uji coba penetasan menggunakan Styrofoam sebagai mesin tetas. Kata kunci: Mesin tetas, Penetasan, Telur tetas, Styrofoam.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call