Abstract
Person in the elderly life phase will naturally experience a decrease in bodily functions either due to natural degenarive process or disease. The brain is one part of body that has decreased function. Previous study has shown that a strong decline in executive function can reduce the ability of the elderly to plan, organize, self control, and become aware of problems, which will affect the decrease in the capacity of the elderly to carry out daily activities. The good news is, other studies have shown that the decline in brain performance can actually be inhibited by proper protein intake. Instruments used for daily activities using ADLI and IADL; executive function was measured with the TMT A and B battery test, Digit Span, and Five Point Test which have been adapted to Indonesian; nutritional status using Waist:Hip Ratio; and Protein supply using 24-h Recall. The Mann-Whitney test Technique reveals that (1) there is no difference in executive function in urban and rural elderly; (2) there is no difference in protein intake among urban and rural elderly. However, it was found that (3) there was a significant difference between ADL in Urban and rural Elderly with Z = -2.083 (p=0.0037, < 0,05) and the ADL function of the elderly in the village was higher (M=12,5) than the function. ADL among the elderly in urban areas (M=7,5)
Highlights
PENDAHULUAN Beberapa individu berkesempatan menjalani kehidupan hingga mencapai masa lanjut usia
Person in the elderly life phase will naturally experience a decrease in bodily functions
Previous study has shown that a strong decline in executive function can reduce the ability of the elderly to plan
Summary
Wreda biasanya bukan karena kemauan mereka sendiri, namun diserahkan oleh keluarganya yang sudah tidak mampu lagi merawatnya. Hal tersebut berbeda dengan situasi kota pada umumnya yang membuat orang terbiasa membatasi diri satu sama lain, dan selanjutnya bersikap lebih tak acuh (Pandaleke, 2015). Situasi di desa seperti demikian juga dapat memfasilitasi lansia untuk bisa aktif bergerak dan menstimulasi diri dengan berinteraksi bersama orang lain, sehingga mendapat stimulasi fisik dan kognitif yang baik, sedangkan lansia yang tinggal di kota akan cenderung hidup sendiri dan kurang mendapat stimulasi fisik dan kognitif. Perbedaan situasi perkotaan dan perdesaan tersebut dapat memengaruhi cepat atau rendahnya penurunan fungsi fisik dan psikologis (kognitif) pada lansia. Masyarakat desa juga merasa memiliki ikatan dengan tanah atau desa kelahirannya, serta ikatan hubungan yang lebih intim antar sesama anggota keluarga dalam masyarakat. Sebenarnya situasi perkotaan yang lebih bebas dari ikatan dan pengawasan umum tersebut memfasilitasi pengembangan gagasan bebas dan tanggung jawab pribadi yang baik, namun sekaligus juga membuat seseorang terasing dan kurang memiliki ikatan antar sesama. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini yaitu: (1) Ada perbedaan fungsi eksekutif pada lansia di kota dan di desa. (2) Ada perbedaan asupan protein pada lansia di kota dan di desa. (3) Ada perbedaan ADL pada lansia di kota dan di desa
Published Version (Free)
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have