Abstract

Konsep dalam arsitektur merupakan tataran abstrak yang dapat melatarbelakangi terbentuknya suatu bangunan. Sebuah konsep arsitektur dapat memberi ciri khas pada suatu bangunan. Pada era modern bermacam-macam konsep arsitektur diterapkan pada bangunan, konsep itu berawal dari ide arsitek dan juga sebagai solusi desain. Salah satu konsep yang muncul pada masa modern adalah arsitektur kubisme, yang dicirikan dengan bangunan berbentuk kubus. Pada masa sekarang masih dapat dijumpai bentuk bangunan yang mirip dengan kubisme. Hal inilah yang melatarbelakangi pentingnya dilakukan penelitian. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan data kombinasi primer dan sekunder sebanyak 9 bangunan sebagai kasus penelitian. Pengumpulan data menggunakan observasi lapangan, wawancara, dan literatur. Sedangkan analisis kualitatif menggunakan model miles-huberman. Hasil dari penelitian ini adalah telaah penerapan arsitektur kubisme pada 9 kasus bangunan dengan tipologi perkantoran, pendidikan, dan peribadatan yang ditunjukkan dengan tiga hal yaitu bentuk massa bangunan, fasad bangunan, dan hubungan ruang-bukaan untuk pencahayaan alami. Bentuk massa bangunan berupa kubus walaupun pada perkembangannya tidak harus semua sisinya persis sama, karena ditunjang dengan fasad yang memiliki kesamaan antar sisi. Kesamaan dapat berupa pola, bentuk, warna, maupun elemen dan material. Sedangkan hubungan ruang di dalam bentuk massa tersebut meminimalisir pembatas sehingga dengan desain bukaan yang tepat dapat meneruskan cahaya masuk ke dalam bangunan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call