Abstract

Siam patin fish cultivation in the UPT-UIR is a business-oriented business with the aim of maximizing business profits. Technical efficiency will be achieved if the farmer is able to allocate available production factors to produce high production so that it has an impact on farmer income. This study aims to analyze the allocation of the use of production inputs and the technical efficiency of Siamese catfish cultivation business. This research is a case study on UPT-UIR Pool with the census taking technique of respondents, namely managers and pool workers UPT-UIR. The results showed that the average production costs incurred were worth Rp. 135,321,515.22, consisting of variable costs Rp. 124,713,221.42 (92.16%) and fixed costs Rp. 10,608,293.80 (7.84%). Furthermore, there are 2 types of fish production, namely patin salai and fresh consumption with an average production of 10,628 kg and a selling price of Rp 12,500 / Kg with gross revenues of Rp 132,392,714 / harvest period. Furthermore, the results of the frontier test through 2 trials (approaches) the value of technical efficiency obtained is 0.9873 and 0.4378. Based on the criteria of technical efficiency, the efficiency value <1, means that the allocation of the use of production inputs exceeds the efficiency value so that it is necessary to reduce the use of production inputs. As a result, the business of Siamese catfish in the UPT-UIR Pond is in a technically inefficient condition. In the future, managers must pay attention to the allocation of efficient production inputs not only technically but also allocatively and economically so that they can increase productivity and farmer acceptance.

Highlights

  • PENDAHULUANPerikanan merupakan salah satu subsektor pertanian yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam penyediaan sumber protein, terutama bahan makanan yang berasal dari protein hewani yaitu ikan.

  • Salah satu komoditas perikanan budidaya yang menjadi andalan dalam peningkatan produksi terutama di Indonesia adalah ikan patin.

  • Peningkatan produksi ikan patin diproyeksikan menjadi penyumbang terbesar dalam pencapaian target pemerintah untuk meningkatkan produksi perikanan menjadi 353 persen[2] .Lebih jelasnya disajikan pada Tabel 1.

Read more

Summary

PENDAHULUAN

Perikanan merupakan salah satu subsektor pertanian yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam penyediaan sumber protein, terutama bahan makanan yang berasal dari protein hewani yaitu ikan. Salah satu komoditas perikanan budidaya yang menjadi andalan dalam peningkatan produksi terutama di Indonesia adalah ikan patin. Peningkatan produksi ikan patin diproyeksikan menjadi penyumbang terbesar dalam pencapaian target pemerintah untuk meningkatkan produksi perikanan menjadi 353 persen[2] .Lebih jelasnya disajikan pada Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan proyeksi produksi ikan patin dengan proyeksi produksi pada tahun 2014 mencapai 1.883.000 ton (42,56 persen). Usaha budidaya ikan patin siam di Kolam UPT-UIR merupakan usaha yang berorientasi bisnis dengan tujuan untuk memaksimumkan keuntungan usaha. Saat ini usaha budidaya ikan patin siam di Kolam UPT-UIR sudah dimulai sejak tahun 2015 dengan jumlah kolam yang diusahakan sebanyak 7 kolam pembesaran ikan patin. Sehingga penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis alokasi penggunaan input sarana produksi, biaya, penerimaan dan efisiensi teknis usaha budidaya ikan patin di Kolam UPT-UIR

METODE
Analisis Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelet Giling
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call