Abstract

Islamisasi sains merupakan upaya mengembalikan ilmu pengetahuan yang telah dipengaruhi oleh barat menjadi ilmu pengetahuan yang sarat akan nilai-nilai Islam. Tujuan utama adanya islamisasi sains adalah mengeluarkan umat Islam dari belenggu pemikiran barat yang selalu mendikotomikan agama dan ilmu pengetahuan. Melalui dikotomi yang dilakukan barat tersebut menyebabkan terjadinya pembedaan antara ilmu agama dengan disiplin ilmu lainnya, padahal dalam Islam keseluruhan ilmu pengetahuan adalah satu kesatuan yang bersumber dari Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode penelitian SLR (Systematic Literature Review) yang bersumber dari artikel yang telah dipublikasikan pada tahun 2019 sampai dengan tahun 2023 sebanyak 10 artikel jurnal yang diperoleh dari google scholar terkait Islamisasi sains atau ilmu pengetahuan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa gagasan Islamisasi sains dilatarbelakangi karena kekhawatiran pemikir-pemikir muslim terhadap kerusakan dan kekeliruan ilmu pengetahuan yang digunakan manusia karena pengaruh sekularisasi barat terhadap ilmu pengetahuan. Tokoh-tokoh muslim yang cukup kritis dan konsisten dalam menggaungkan konsep Islamisasi sains adalah Ismail Raji al-Faruqi dan Syed Muhammad Naquib al-Attas. Tujuan islamisasi sains adalah mengembalikan kesucian ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai Islam. Implikasi islamisasi sains bagi filsafat pendidikan Islam adalah pelembagaan dua sistem ilmu yakni ilmu agama dan ilmu umum lewat integrasi keilmuan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call