Abstract

Label ‘petugas partai’ yang kerap disematkan oleh elit Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kepada Joko Widodo (Jokowi) menjadi citra politik negatif bagi Presiden Republik Indonesia ke-7 tersebut, sebab hal ini mengesankan bahwa dirinya selalu tunduk dan tidak memiliki kuasa untuk membantah apalagi melawan partai. Riset kualitatif dengan metode studi kasus ini mencoba melihat dan menganalisis bagaimana fenomena majunya putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dipandang sebagai pesan simbolik perlawanan dari Jokowi kepada PDIP. Hasil riset ini menunjukkan bahwa Jokowi menggunakan strategi denial (menyangkal) sebagaimana yang ditawarkan Theory of Image Restoration (TIR) untuk mengatasi citra politik negatif tersebut, meskipun ia tidak menyangkalnya secara langsung, melainkan melalui pesan simbolik yang dimaksud. Hal ini juga menunjukkan bahwa etika Jawa sangat memengaruhi Jokowi dalam melakoni praktik kekuasaan dan juga komunikasinya.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.