Abstract

Rumah pelayanan sosial Lansia di Klampok Brebes menghadapi tantangan dalam interaksi sosial Lansia di dalamnya. Beberapa Lansia aktif berinteraksi, memiliki jaringan sosial, dan merasa nyaman dengan lingkungan panti. Namun, ada juga Lansia yang kurang antusias dalam berinteraksi, merasa bosan, dan bahkan acuh terhadap orang sekitarnya. Adanya konflik antara Lansia dan terbentuknya kelompok-kelompok di dalam panti dapat menjadi penyebab utama kurangnya interaksi sosial tersebut, hal ini dapat memicu lansia mengalami rasa kesepian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Interaksi Sosial dengan Kesepian Lansia yang tinggal di Rumah Pelayanan Sosial Lansia Klampok Brebes. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Interaksi Sosial dan UCLA Loneliness Scale Version 3. Populasi penelitian sebanyak 56 responden. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling dengan jumlah 56 responden. Uji statistik memakai Rank Spearman. Alat penelitian adalah kuesioner terstruktur dengan skala likert. Hasil analisis berdasarkan uji Rank Spearman menunjukkan bahwa nilai p (0.000) < 0.05 artinya terdapat Hubungan yang signifikan antara Interaksi Sosial Dengan Kesepian Lansia Di Rumah Pelayanan Sosial Lansia Klampok Brebes. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif antara tingkat interaksi sosial dan tingkat kesepian lansia Di Rumah Pelayanan Sosial Lansia Klampok Brebes. Artinya, semakin tinggi tingkat interaksi sosial yang dialami oleh lansia, semakin rendah tingkat kesepian yang mereka rasakan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call