STRATEGI PENGEMBANGAN TENAGA KERJA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN DAN PEMASARAN PADA KERAJINAN ROTAN PUTRI YAKIN SILUNGKANG

Abstract

Industri kerajinan rotan di Silungkakng telah menghasilkan berbagai macam produk kerajinan rotan seperti kursi, pot bunga, tempat sampah, dan tudung saji sehingga dapat nyaman dan memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan dengan produk rotan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal apa saja yang mempengaruhi strategi pengembangan usaha kerajinan rotan di Silungkang, dan untuk mengetahui strategi pengembangan usaha kerajinan rotan di Silungkang. . Objek penelitian ini difokuskan pada strategi pengembangan industri kerajinan rotan di silungkang dan ruang lingkup penelitian dibatasi pada strategi pengembangan industri kerajinan rotan di Silungkang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal yang dapat mendukung perkembangan usaha kerajinan rotan di Silungkang adalah faktor kekuatan yang meliputi kualitas produk yang baik, sedangkan faktor kelemahannya adalah kurangnya promosi dalam pemasaran produk yang belum terlaksana. Sedangkan faktor eksternal yang dapat mendukung dan menghambat pertumbuhan dan perkembangan usaha kerajinan rotan di Silungkang adalah faktor peluang yang meliputi lokasi potensial yang mendukung usaha dan faktor ancaman meliputi pengaruh masuknya pesaing. Dengan demikian faktor eksternal dan internal berpengaruh signifikan terhadap strategi pengembangan usaha kerajinan rotan di silungkang. Yang paling tepat adalah menggunakan strategi agresif, yaitu strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Sebaiknya pemilik usaha kerajinan rotan melakukan manajemen pemasaran melalui promosi pemasaran digital dan langsung ke seluruh konsumen khususnya yang berada di wilayah Silungkang dan Sumatra barat, sehingga akan memperluas minat konsumen untuk membeli dan meminimalisir masuknya pesaing pada usaha kerajinan rotan putri silungkang, sehingga akan meminimalisir kelemahan-kelemahan yang muncul. ada di industri, dan dapat mempertahankan kekuatan dan peluang yang ada.